Merauke, 12 Juli 2024 – Universitas Musamus melalui program Pengembangan Desa Mitra (PDM) menggelar sosialisasi implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas di Distrik Sota, Kabupaten Merauke.
- TSE Group Tumbuhkan Minat Berkebun Sejak Dini Demi Ketahanan Pangan Di Masa Depan Kepada Generasi Muda Distrik Jair
- Lantamal XI Berangkatkan 17 Casis Prajurit TNI AL
- Rahasia Membesarkan Koperas
Baca Juga
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya menciptakan masyarakat yang inklusif, khususnya dalam penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dipimpin oleh Dr. Yuliana Shesa Azis,S.H.,M.H., sebagai ketua tim PDM, bersama Emiliana B. Rahail,S.H.,M.H., sebagai anggota tim, sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat dan aparatur pemerintah mengenai kesetaraan hak penyandang disabilitas. Dalam kegiatan ini, berbagai strategi dipaparkan, mulai dari penyediaan fasilitas ramah disabilitas seperti ramp dan jalur khusus hingga pengembangan akses digital guna mempermudah proses rekrutmen ASN.
Dalam paparannya, Dr. Yuliana menekankan pentingnya penerapan UU Nomor 8 Tahun 2016 sebagai langkah konkret menuju masyarakat inklusif. “Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bahwa hak penyandang disabilitas diakui dan dilindungi, khususnya dalam sektor pemerintahan. Penerapan fasilitas yang ramah disabilitas dan pelatihan bagi ASN adalah bagian penting untuk menciptakan budaya kerja yang inklusif,” ujarnya.
Distrik Sota, sebagai wilayah perbatasan dengan potensi ekonomi besar namun menghadapi tantangan geografis dan infrastruktur, menjadi lokasi strategis pelaksanaan program ini. Selain itu, pelatihan bagi ASN juga menjadi bagian penting dari program, bertujuan meningkatkan sensitivitas dan keterampilan dalam melayani kebutuhan disabilitas.
Program ini mencatat kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas disabilitas sebagai kunci keberhasilannya. Indikator keberhasilan mencakup keterlibatan penyandang disabilitas dalam rekrutmen ASN serta peningkatan aksesibilitas fasilitas publik. Tim juga menekankan pentingnya monitoring dan evaluasi untuk memastikan program ini berjalan berkesinambungan.
Kegiatan ini tidak hanya mendorong kesadaran akan pentingnya kesetaraan hak, tetapi juga membuka peluang lebih luas bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Universitas Musamus berkomitmen untuk melanjutkan program serupa melalui DIPA 2025, memastikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Distrik Sota dan sekitarnya.
- Melindungi Keunikan Papua Selatan: Peran Tunas Sawa Erma dalam Pelestarian Flora dan Fauna
- Pemimpin Pendidikan Merauke Mendorong Perubahan Positif
- TSE GROUP KEMBALI AKOMODIR ANAK MARGA PENERIMA BEASISWA BPDP-KS KULIAH KE YOGYAKARTA