Sejumlah maskapai penerbangan sudah berteriak lantaran harga avtur meroket cukup tajam
- Realisasi APBN Papua Barat Daya, Inflasi Bulan Maret Capai 1,57 Persen
- Kontribusi Negara PT. Gag Nikel Selama 6 Tahun Capai Rp. 2.155 Trillun
- Kanwil Keuangan Papua Barat Terima Anugerah Reksa Bandha
Baca Juga
GM Commercial Support Lion Air Group Saleh Alatas menuturkan bahwa, biaya kenaikan avtur mendominasi biaya operasional pesawat.
"Saat ini, seperti kita tahu bersama harga tiket yang kita jual juga sangat terasa ya. Karena, hal ini tentu didasari oleh kenaikan harga avtur yang mana harga avtur ini memang mendominasi dari biaya operasional,” kata Saleh dalam acara diskusi virtual “Harga Avtur Terus Meroket, Bagaimana Nasib Transportasi Udara? yang diselenggarakan APJAPI, Minggu (17/7).
Menurutnya, jika pemerintah mampu menekan harga avtur, maka harga tiket pesawat terbang akan bisa stabil.
“Jadi, singkat cerita bagaimana kalau kita mau melayani masyarakat dengan optimal? Bagaimana peran kita dalam menekan harga kenaikan,” imbuhnya. Dikutip dari Kantor Berita RMOL, Senin (18/7).
Dia menambahkan di tengah ketidakpastian dan kelangsungan hidup yang begitu berat saat ini, aviasi merupakan salah satu industri di Indonesia yang cukup besar dampaknya jika harga avtur naik.
“Karena memang komposisi pertama bahan bakar ini sangat-sangat komponennya di biaya operasional pesawat,” tutupnya.
- Dua Anggota Polres Mappi Ikut Pelatihan Home Industri di Polres Merauke
- Minimalisir Resiko, Diskoperindag Papua Selatan Lakukan Pelarihan Manajerial
- Hasil Program Ketahanan Pangan, Satgas Yonif 611/Awang Long Bersama Warga Papua Panen Raya Perdana