Pangkoops AU III Tiba di Merauke Sertijab Danlanud J.A Dimara Dilaksanakan

Buntut panjang dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh dua orang anggota Polisi Militer Angkatan (POM) Udara terhadap Steven seorang anak Yatim Piatu penyandang Disabilitas berujung pada digantinya Komandan Pangkalan Utama Udara (Danlanud) Johannes Abraham Dimara dan Komandan Satuan Polisi Militer Angkatan Udara diganti oleh Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.


Sehingga melaksanakan perintah tersebut, pada hari ini, jumat (28/7) secara resmi dilakukan serah terima jabatan Danlanud J.A Dimara Merauke yang dipimpin langsung oleh Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) III, Marsda TNI Bowo Budianto.

Dalam sertijab ini Kolonel (Pnb) Herdy Arief Budiyanto secara resmi menyerahkan jabatannya kepada Kolonel Agustinus Gogot Winardi yang secara resmi kini menjabat sebagai Danlanud J.A Dimara Merauke.

Di Sela-sela kegiatan ramah tamahnya bersama tokoh pemuda dan tokoh masyarakat Merauke, Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) III, Marsda TNI Bowo Budianto mengatakan jika pergantian ini dilaksanakan sebagai bentuk pelaksanaan perintah dari Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Perintah dari Kepala Staf Angkatan Udara Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

“Kita sudah melaksanakan perintah TNI dan Kepala Staf Angkatan Udara, dengan mengganti para komandan yang ada disini.” Ucapnya.

Dirinya berharap, mudah-mudahan pergantian ini menjadi suatu tanda bahwa pimpinan TNI telah mengambil langkah dan keputusan sebagai bentuk keseriusannya menangani insiden ini. 

“Mudah-mudahan menjadi suatu tanda bahwa pimpinan kita sudah mengambil langkah, itupun tidak lebih dari satu hari. Bahwa kita konsen dengan kejadian ini dan tidak membiarkan pimpinan tertinggi itu anak buahnya melanggar.” Ujarnya.

Lanjut dirinya mengatakan bahwa insiden penganiayaan terhadap penyandang disabilitas di kabupaten Merauke ini dapat menjadi sangat berbahaya karena rawan untuk ditunggangi oleh orang-orang yang berniat untuk merusak keutuhan NKRI.

Sehingga dirinya berharap dengan kehadirannya sebagai Pangkoopsau III di kabupaten Merauke dapat menjadi penyejuk sehingga permasalahan terkait insiden penginjakan kepala tersebut tidak berkembang lebih jauh.