Gempa besar berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Papua Nugini bagian timur pada Minggu (11/9) pukul 09.46 waktu setempat. Gempa sempat memicu peringatan tsunami, namun kemudian dicabut.
- 10 Petak Kamar Kos dan Satu Unit Rumah Pribadi Habis Dilahap Si Jago Merah
- Lalu Lintas Terganggu, Tiga Pohon Tumbang Polimak IV Distrik Jayapura, Polisi Turun Tangan
- Hari ke-5 Pencarian, Widodo Korban Speed Boat Terbalik di Asikie Boven Digoel, Belum Ditemukan
Baca Juga
Survei Geologi AS (USGS) mencatat, gempa terjadi di sekitar 67 kilometer dari kota Kainantu, pada kedalaman 61 kilometer.
Meski peringatan tsunami sudah dicabut, namun USGS memperingatkan kemungkinan adanya fluktuasi permukaan laut kecil di beberapa wilayah pesisir.
Dari laporan AFP, pemadaman listrik dan kerusakan bangunan terjadi di beberapa bagian Papua Nugini, dengan guncangan terasa luas dari kota-kota dekat pusat gempa hingga ibukota Port Moresby, sekitar 480 kilometer jauhnya.
Penduduk di kota pesisir Madang juga melaporkan kerusakan bangunan.
Gambar dan video yang tersebar menunjukkan kerusakan pada sebuah universitas di kota dataran tinggi timur Goroka. Retakan besar muncul di dinding dan jendela yang jatuh selama gempa.
Papua Nugini terletak di "Cincin Api" Pasifik, menyebabkannya sering mengalami gempa bumi.
Pada 2004 gempa berkekuatan 9,1 magnitudo memicu tsunami yang menewaskan 220 ribu di seluruh wilayah, termasuk sekitar 170 ribu di Indonesia.
- Naik Bintang Tiga, Mathius D Fakhiri Punya Sederet Prestasi
- Pemda Kabupaten Asmat Gerak Cepat Adakan Rapat Penanganan Kebakaran Pasar Dolog
- Jenazah Seorang Wanita di Temukan di Pekarangan Rumah Warga di Merauke