TNI memastikan tidak ada penambahan pasukan pada operasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
- Bukan Warga Sipil, Lima Anggota KST Tewas Setelah Kontak Senjata
- Akibat Hujan, Pipa Transmisi Utama Terputus Pelayanan PDAM Kota Jayapura Terganggu
- Dua Personel Polres Ambon Yang Jual Senjata Ke KKB Sudah Diperiksa
Baca Juga
"Kita hanya optimalkan pasukan yang ada di sana, seperti pengamanan perbatasan dan prajurit TNI yang di BKO-kan ke Polri," jelas Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, di Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II Nomor 6, Jakarta Pusat, Senin (27/2).
Menurut Yudo, pihaknya memilih menempuh jalur persuasif untuk bisa membebaskan Philip
Dia juga menambahkan, yang dihadapi bukan musuh, tetapi gerombolan yang hidupnya selalu berpindah-pindah dan menjadikan masyarakat sipil sebagai tameng.
"Tidak mudah mengambil kelompok ini, karena mereka berbaur dengan masyarakat. Jadi kita utamakan cara persuasif, jangan sampai masyarakat yang tidak tahu apa-apa ikut jadi korban," rincinya diberitakan Kantor Berita RMOL.ID. Selasa (28/).
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video yang menggambarkan pilot Susi Air disandera sejumlah orang bersenjata.
Mereka mengatakan, pilot bernama Philip Mark Mehrtens itu dalam keadaan sehat. Menurut mereka, penyanderaan dilakukan sebagai jaminan negosiasi untuk kemerdekaan Papua.
- Tokoh Masyarakat Malind Anim, Hengky Ndiken Tutup Usia Pada Umur 59 Tahun
- Dua Fenomena Alam Akibatkan Cuaca Panas Terik di Merauke
- Supir Belum Mahir Berkendara, Toyota Triton di Papua Terjun Bebas Ke Jurang