Partai Nasdem Provinsi Papua secara terbuka menyatakan sikap tidak mengusung calon dalam bursa kursi wakil Gubernur yang sedang dibahas.
- Firli Bahuri: Kontrol Menjauhkan Institusi Politik dari Orang Korup
- Kontroversi Hilangnya 612 Surat Suara DPR RI di Kabupaten Merauke
- JMSI Tetap Memperhatikan Kode Etik Jurnalistik, Tidak Terjebak Menjadi Mesin Perusak di Pemilu 2024
Baca Juga
Demikian pernyataan Ketua DPD Partai Nasdem Papua, Matius Awoitauw, saat ditemui awak media Suni Hotel Abepura, Selasa (13/7)
Lanjut Matius, menjelaskan bahwa pihaknya hanya mengawal koalisi sehingga proses tersebut berjalan dengan baik.
"Kalau saya maju lagi nanti koalisi siapa yang urus. Karena itu Nasdem mengambil sikap, kita ada di pihak untuk mengawal proses ini bisa berjalan baik dan netral," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya memilih netral mengingat bisa terjadi tabrakan kepentingan politik dari koalisi tersebut.
"Kita harus netral. Kalau kita masuk nanti bisa tabrak kepentingan terlalu ramai," ujar Matius. Sebenarnya Kata Awoitauw Nasdem merupakan partai pemenang dengan kekuatan paling besar di DPRP.
"Padahal partai Nasdem di DPRP kita pemenang, Kekuatannya besar tetapi kepentingan daerah sehingga kita berharap proses bisa berjalan dengan lancar. " pungkasnya.
Saat ini rapat kualisi Lukmen Jilid II sudah berjalan dua hari, baru partai Hanura yang mengusungkan 1 (satu) nama di koalisi. sejak pendaftaran dibuka sejak kemarin senin (22/7).
- KRISTO Jadi Pansangan Pertama Yang Mendaftar di KPU Merauke
- Ketua Komisi II: Pemekaran Provinsi di Papua Buka Peluang Revisi UU Pemilu dan Penambahan Anggaran
- Besok, Partai Perkasa Akan Disahkan Kemkumham