Pemkab Mappi Luncurkan Program 1.000 Sarjana, Fokus Bangun SDM Papua Lewat Beasiswa Hingga S2

Mappi, 3 Juli 2025 – Pemerintah Kabupaten Mappi di bawah kepemimpinan Bupati Kristosimus Yohanis Agawemu resmi menggulirkan Program 1.000 Sarjana sebagai langkah strategis membangun sumber daya manusia (SDM) Papua. Program ini memberikan dukungan beasiswa penuh kepada anak-anak Mappi untuk mengenyam pendidikan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.


Dalam keterangannya, Bupati Kristosimus menjelaskan bahwa program ini telah menggandeng sejumlah perguruan tinggi ternama, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Brawijaya, serta Universitas Musamus Merauke dan WinCen. Bahkan, kerja sama juga melibatkan lembaga beasiswa internasional dengan target pengiriman ke tiga hingga empat negara.

“Kita mulai dari seleksi yang ketat, minimal dari 1.000 pendaftar, kita harapkan bisa mendapatkan 100 sampai 150 orang penerima beasiswa, baik LPDP maupun beasiswa luar negeri,” jelas Bupati.

Program ini tidak hanya menyasar lulusan SMA, tapi juga mencakup peningkatan kapasitas guru dan tenaga kesehatan, termasuk untuk pendidikan spesialis kedokteran, farmasi, hingga analisis laboratorium. Selain itu, aparatur sipil negara (ASN) di bidang pendidikan dan kesehatan juga didorong untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.

Total penerima manfaat saat ini telah mencapai 1.203 orang, termasuk alumni tahun 2022 yang sempat tertunda kuliah karena keterbatasan biaya. Bupati mengakui, capaian ini melampaui target awal jika dihitung dalam dua hingga tiga tahun pertama.

“Saya ingin sebelum masa jabatan saya selesai, minimal 60 sampai 70 persen ASN kita sudah bergelar sarjana dan magister,” ujarnya.

Pemkab Mappi menanggung seluruh biaya pendidikan, mulai dari seleksi, transportasi, asrama, konsumsi harian, hingga perlengkapan pribadi seperti sepatu, seragam, dan kebutuhan dasar lainnya. Biaya awal dibebankan pada Dinas Pendidikan, sedangkan biaya semester lanjutan dialokasikan melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra). Total anggaran yang disiapkan disebut mencapai sekitar Rp40 miliar untuk seluruh peserta program.

Dalam bidang pendidikan dasar, Pemkab juga menggelar evaluasi mutu guru se-Kabupaten Mappi, mulai dari tingkat TK hingga SMA. Program ini sekaligus menjadi ajang pelatihan menghadapi perubahan kurikulum nasional yang kini mengedepankan coding dan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI).

“Tahun depan, guru-guru harus siap menghasilkan anak-anak yang bisa masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur rapor. Karena itu, sekarang kami lakukan penguatan bahasa asing, teknologi, dan pendampingan karakter,” ungkapnya.

Dengan latar belakang keterbatasan anggaran dan efisiensi belanja daerah, Bupati menegaskan bahwa program ini merupakan prioritas sesuai visi pembangunan Pemkab Mappi, yakni fokus pada pendidikan dan ekonomi. Anggaran dari kegiatan yang dinilai tidak produktif telah direalokasi untuk mendukung inisiatif ini.

“Kalau kita tidak siapkan dari sekarang, ke depan kita akan kesulitan. Dua rumah sakit kita butuh dokter spesialis. Maka harus kita siapkan anak-anak dari kita sendiri, terutama yang asli Papua,” pungkasnya.