Boven Digoel, Papua Selatan - Calon Bupati Boven Digoel nomor urut 03, Petrus Ricolous Omba, menyikapi aksi protes massa yang terjadi pada Rabu (11/11/24) terkait penolakan hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Formasi 2024 dan pengerusakan yang terjadi di Kantor BKD PSDM serta Kantor Bupati Boven Digoel. Dalam pernyataannya, Petrus mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh situasi yang berkembang.
- Kapolres Boven Digoel: PPD dan Pandis Harus Harmonis
- Pelabuhan Apung Menantang Arus Pembangunan di Tahun 2023
- Lomba Tangkap Ayam Ramaikan Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-79 di Kodim 1711 Boven Digoel
Baca Juga
Petrus Omba meminta agar tim pemenangan Petrus R. Omba dan Marlinus (Petromas), di 20 distrik dan 112 Kampung untuk tetap menjaga ketenangan. Ia menegaskan pentingnya menjaga sikap dan komunikasi yang baik, baik di dalam maupun luar tim pemenangan, agar situasi tetap kondusif.
“Saya berharap semua tetap tenang, tidak terprovokasi dengan situasi yang terjadi saat ini. Jangan sampai ada tindakan yang memperburuk keadaan. Kita harus menjaga mulut, hati, dan perasaan, baik antar sesama tim Petromas maupun dengan pihak lain,” ujar Petrus.
Petrus juga menegaskan bahwa Pilkada Boven Digoel telah selesai, dan saatnya bagi semua pihak untuk bersama-sama merangkul dan membangun daerah. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu demi kemajuan Boven Digoel.
“Pilkada telah selesai, sekarang mari kita bersatu, bergandengan tangan, dan membangun Boven Digoel. Saya tegaskan kepada tim Petromas, jangan ada gerakan tambahan, ikuti apa yang sudah kami sepakati untuk menciptakan kedamaian di Boven Digoel,” lanjutnya.
Pernyataan ini merupakan upaya untuk meredakan ketegangan pasca-Pilkada, dengan harapan agar seluruh elemen masyarakat Boven Digoel dapat kembali fokus pada pembangunan dan perdamaian di daerah tersebut.
- Kolaborasi Pemantauan Pemilu Independen, IKAMI SULSEL Merauke Audiensi bersama BAWASLU PPS
- Harmoni Mappi: Pembangunan Taman Kota Dimulai Pasca-Valentine
- Menilai Perencanaan Pembangunan Mappi: Musrenbang 2024 dan Tantangan Kebijakan Lokal