Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto disarankan untuk lebih condong kepada Ketum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri jika pada akhirnya berpasangan dengan Puan Maharani. Hal itu bertujuan agar menjadi pasangan yang benar-benar matang hadapi Pilpres 2024.
- Emanuel Basagai dan Jaya Ibnu Suud Siap Menangkan Pilkada Mappi
- Rakornas Partai Hanura, Kenius Kogoya Sampaikan Strategi Pemenangan Pemilu 2024 untuk Papua
- Dorong Percepatan Pencairan Dana Otsus, Sekda Aceh Minta Dukungan Seluruh Pemda
Baca Juga
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, menghadapnya Prabowo kepada Presiden Joko Widodo sebelum bertemu dengan Megawati pada saat Idulfitri kemarin menunjukkan bahwa Prabowo ingin diterima baik oleh gerbong keduanya.
"Meskipun demikian publik menilai pertemuan tersebut bisa jadi merupakan salah satu bentuk permainan dua kaki Prabowo, di mana di satu sisi cocok dengan Jokowi, juga ingin diterima oleh Megawati," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (3/5).
Hal tersebut kata Saiful, dianggap sah-sah saja, akan tetapi pada akhirnya Prabowo harus memilih, apakah lebih condong kepada gerbong Megawati atau ke Jokowi.
"Kalkulasinya tentu yang lebih menguntungkan bagi Prabowo, kalau Prabowo pada akhirnya disandingkan dengan Puan, maka tentu lebih strategis mendekat dengan Megawati," katanya. Dikutip dari Kantor Berita RMOL.
"Namun tentu dengan konsekuensi bisa jadi harus renggang dengan Jokowi yang tidak menutup kemungkinan justru mendukung pasangan lainnya," pungkas Saiful.
- Literatur Institut: Kemampuan Komunikasi Politik Prabowo Diterima Semua Pihak Jadi Modal Kuat Pilpres 2024
- Prabowo Terancam Kehilangan Momentum, Gerindra Pasti Ikut PDIP Tolak Pemilu Ditunda
- Permudah Pengiriman Logistik Pemilu 2024, KPU Gandeng PT Pos Indonesia