Salah satu Pemuda terbaik dari Kabupaten Merauke, Muhammad Syahril Irianto yang saat ini adalah salah satu staf ketua pada Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam telah membulatkan hatinya untuk maju menjadi orang nomor satu disalah satu organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan terbesar di Indonesia itu.
- Usai Terlibat Tawuran, Pihak SMAN 1 dan SMK St. Antonius Merauke Akhirnya Berdamai di Kantor Polisi
- Kampung Waninggap Kay Terima Bantuan Alat Pengering Padi dari Program Matching Fund 2023 Unmus dan Dinas PMK Merauke
- STMIK Agamua Wamena & STKIP Abdi Wacana Wamena Sepakat Bekerjasama dengan Yayasan Maga Edukasi Papua
Baca Juga
Tekad bulat itu terbukti dengan munculnya SK Steering Committee Kongres HMI Ke-XXXI Nomor: 007/A/SK-SC/07/1442H Tentang Nama-Nama Calon Ketua Umum Kongres HMI ke-XXXI.
Dalam SK tersebut nama Muhammad Syahril Irianto masuk kedalam salah satu daftar nama Calon Ketua yang ditetapkan didalamnya, bahkan Muhammad Syahril merupakan satu-satunya Kandidat ketua Umum PB HMI dari Papua.
Hal tersebut disambut baik oleh seluruh Masyarakat Papua terbukti dengan antusiasme Pemuda dan masyarakat Merauke yang turut merasakan bangga dengan kemampuan Muhammad Syahril yang merupakan anak tapal Batas NKRI untuk dapat bertarung di pusat.
Salah satunya ketua DPD KNPI Kabupaten Merauke Simon Petrus Balagaize yang menyampaikan apresisasi yang sangat mendalam terkait majunya Muhammad Syahril sebagai salah satu kandidat PB HMI.
“Saya tidak menyangka jika ternyata kita anak-anak tapal batas Indonesia ini juga masih memiliki tempat untuk mengabdi bagi bangsa Indonesia, terbukti dengan hadirnya Muhammad Syahril sebagai salah satu pengurus PB HMI, tentu ini merupakan suatu kebanggaan dan motivasi bagi kami pemuda Merauke, ini menunjukan bahwa bangsa ini benar-benar demokratis dan masih memberikan ruang untuk kita pemuda di tapal batas NKRI.” Ucapnya
Ketika diwawancari oleh Reporter Rmol Papua Muhammad Syahril yang merupakan lulusan Megister Ekonomi UI ini mengemukakan bahwa melalui pertarungan sebagai orang nomor satu PB HMI ini dirinya ingin menunjukan bahwa stigma 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang melekat pada masyarakat Tapal Batas juga dapat berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
“kami ini anak-anak negeri tapal batas, stigma daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) itu melekat di kami ini, tidak peduli bagaimana negara dan orang2 diluar mau menilai apa, tapi saya mau bilang kalau kami adalah anak-anak negeri yang pertama menyambut hangatnya mentari, dan saya mau membuktikan itu pada kongres HMI ini bahwa kehangatan itu akan kami hantarkan ke penjuru negeri demi pengabdian untuk bangsa.” Ucapnya
- Sat Binmas Polresta Jayapura, Melalui Fgd, Ajak Mahasiswa Cegah Hoax Dan Hate Spech
- Peresmian Kantor Yayasan Maga Edukasi Papua (MEP) & Sekretariat Pendirian Universitas Internasional Papua (UIP)
- Satgas Yonif 611/Awang Long Salurkkan Bantuan Tas dan Alat Tulis Untuk Pelajar Papua