Tak Tahu Balas Budi, Jhon Gluba Gebze Tak di Libatkan Dalam Proses Sayembara Logo PPS

Drs. Johanes Gluba Gebze, Tokoh Masyarakat Papua Selatan
Drs. Johanes Gluba Gebze, Tokoh Masyarakat Papua Selatan

Tak Tahu Balas Budi, istilah tersebut dinilai sangat tepat untuk menggambarkan sikap dari penjabat Gubernur Provinsi Papua Selatan, DR. Ir. Apolo Safanpo,M.T yang dinilai tidak menghargai tokoh pendiri Provinsi Papua Selatan Drs. Johanes Gluba Gebze, dengan tidak melibatkan sang Konseptor Provinsi Papua Selatan tersebut dalam proses penyusunan logo Provinsi Papua Selatan.


Sebagaimana di ketahui bahwa Drs. Johanes Gluba Gebze merupakan mantan Bupati Merauke 2 Periode dari rentang tahun 2000 hingga tahun 2010, yang selama menjabat sebagai Bupati ia berhasil memekarkan Kabupaten Merauke menjadi 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Merauke, Mappi, Boven Digoel, dan Asmat yang merupakan cikal bakal lahirnya Provinsi Papua Selatan.

Selain memekarkan Merauke menjadi 4 Kabupaten, Drs. Johanes Gluba Gebze juga memperjuangkan terbentuknya Provinsi Papua Selatan sejak tahun 2002 silam.

Semangat Perjuangan dari Jhon Gluba Gebze inilah yang kemudian terus membara hingga akhirnya pada tahun 2022 diera Presiden Joko Widodo Provinsi Papua Selatan secara resmi terbentuk dengan menunjuk Dr. Ir. Apolo Safanpo,M.T sebagai Penjabat Gubernur.

Namun riskan dalam berjalannya Provinsi Papua Selatan, sang pengagas Provinsi Papua Selatan Drs. Jhon Gluba Gebze seperti sengaja di lupakan, hal tersebut terlihat jelas pada proses pembentukan logo Provinsi Papua Selatan yang dilaksanakan melalui Proses Sayembara. Pada proses saymebara tersebut, Jhon Gluba Gebze tak dilibatkan sama sekali.

Seperti dibutakan oleh kekuasaan, Konsep dan Gagasan tentang Provinsi Papua Selatan yang telah telah di susun selama 20 tahun oleh Drs. Jhon Gluba Gebze seperti tak ada harganya dimata rezim Apolo Safanpo dan jajarannya.

Hal tersebut terungkap pada sesi wawancara Reporter RMOL Papua bersama pengagas Provinsi Papua Selatan, Drs. Jhon Gluba Gebze, dirinya mengaku tak di libatkan sama sekali pada proses saymebara logo Provinsi Papua Selatan.

Bahkan ia mengaku mengetahui ada sayembara logo Provinsi Papua Selatan setelah proses sayembara tersebut memasuki tahap lima besar, dan kemudian menuai banyak kritik dari masyarakat.

Menurut keterangannya Drs. Jhon Gluba Gebze mengakui baru di hubungi oleh salah satu panitia sehari setelah pengumuman 5 besar logo calon pemenang, itupun setelah panitia mendapat kritik dari masyarakat. Namun ia tidak keberatan sekali terkait hal itu, karena hal tersebut semuanya murni kebijakan panitia.

Pada kesempatan yang sama Drs. Jhon Gluba Gebze menilai terdapat banyak kejanggalan pada mekanisme sayembara logo Provinsi Papua Selatan.

Menurutnya seharusnya panitia terlebih dahulu menyusun unsur-unsur yang perlu untuk di akomodir pada logo tersebut, barulah kemudian bahan yang telah disusun itu disampaikan secara terbuka untuk mendapat masukan dari masyarakat, dan kemuadian yang terakhir di tutup dengan seminar terpadu di hadapan 8 unsur di yang ada di wilayah Papua Selatan.

Delapan unsur yang di maksud oleh Drs. Jhon Gluba Gebze m antara lain Marind, Mappi, Muyu, Mandobo, Asmat, Awyu (4M2A) Papua lain dan Nusantara.

Yang mana menurutnya Kedelapan unsur tersebut berkomitmen sepanjang masa untuk Maju, Bertumbuh, dan Berkembang bersama secara setara di Provinsi Persemakmuran Papua Selatan.

Oleh karena itu, Drs. Jhon Gluba Gebze meminta agar segera di lakukan proses ulang semua tahapan pembuatan logo Provinsi Papua Selatan.