Tim dosen Universitas Musamus melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di kampung Wasur, Kabupaten Merauke. Kegiatan ini dipimpin oleh Jesi Jecsen Pongkendek sebagai ketua dan John Y. Parlindungan serta Andreas Henukh sebagai anggota. Kegiatan ini dilakukan di Sentra minyak kayu putih Wasur Ni Namdu Mbete yang artinya satu untuk kita semua. Kelompok ini dipimpin oleh Bapak Tobias Wamal Gebze, dimana ada 5 KK yang tergabung didalamnya dan memiliki 2 set alat produksi (tungku). “Proses produksi dilakukan secara bergantian dengan satu KK yang menggunakan satu tungku perhari” kata Tobias. Kelompok Ni Namdu Mbete biasanya memproduksi sekitar 2 – 3 L minyak kayu putih. Proses
- Terancam Punah Ikan Pari Gergaji Terkonfirmasi Ada di Laut Papua Selatan
- Antusiasme Putra-Putri Marind Persiapan Study S1 Luar Negeri Melalui Masa Orientasi Bersama PLI
- Ketum JMSI Isi Kuliah Umum Tentang Media Siber, Rektor Uniba: Sangat Bermanfaat Bagi Mahasiswa
Baca Juga
penyulingan berlangsung selama 10 Jam di mulai dari jam 8:00 WIT dan berakhir jam 18:00 WIT, dimana tidak ada lagi minyak yang dihasilkan.
Menurut Jesi Jescsen kelompok ini memiliki kelemahan dalam manejemen pemasaran karena masih bersifat menunggu pembeli yang datang ke tempat produksi atau dijual ke yayasan pengumpul. Penggunaan botol jerigen dan kemasan air mineral tanpa diberikan label dan sajian komposisi minyak kayu putih membuat sulitnya produk hasil untuk dipasarkan ke lingkup yang lebih luas. Hal ini juga diaminkan oleh Tobias bahwa itu menjadi keterbatasan masyarakat Kampung. Keterbatasan mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produk dikarenakan kurangnya pemahaman akan penggunaan media sosial dan keberadaan situs jual beli online atau marketplace. Akibatnya hasil produksi hanya dapat dipasarkan secara lokal salah satunya melalui mulut ke mulut sehingga tim dosen Universitas Musamus memberikan pendampingan tentang pemanfaatan media sosial dan pasar digital untuk promosi produk keluar daerah Merauke sebagai salah satu cara untuk meningkatkan penjualan dan mendapat harga yang lebih memberi keuntungan kepada kelompok ini.
Selain itu juga kelompok ini diberikan pendampingan mengenai pengemasan (packaging) yang baik dalam penjualan produk minyak kayu putih karena Packaging yang menarik akan membuat konsumen menjadi tertarik pada produk tersebut. “Pendampingan dari tim dosen Universitas Musamus ini sangat membantu kelompok Ni Namdu Mbete sehingga hasil penjualan Minyak Kayu putih mengalami peningkatan dan masyarakat kampung terutama kelompok usaha ini sangat senang, mereka berharap pendampingan seperti ini terus dilakukan hingga mereka dapat berdiri sendiri” kata Tobias Gebze.
- Pemda Boven Digoel Resmikan Gedung Sekolah SMK N 4 di Kampung Naga Distrik Jair
- Gapensi Merauke Gelar Musyawarah Cabang Ke-VII, Robert L. Balagaize Terpilih Sebagai Ketua
- Antusiasme Putra-Putri Marind Persiapan Study S1 Luar Negeri Melalui Masa Orientasi Bersama PLI