Warga Kampung Wasur Tertangkap Karena Kasus Senpi Rakitan, Tokoh Masyarakat Angkat Bicara

Tokoh masyarakat kampung wasur Charles Gebze menyampaikan keresahannya terkait penangkapan salah seorang warga pemilik senjata api rakitan yang berdomisi di wilayah Kampung Wasur, Kabupaten Merauke.


Menurutnya masyarakat lokal kampung wasur sama sekali tidak mengetahui apabila pelaku yang tertangkap memiliki dan membuat senjata api rakitan tersebut adalah seseorang yang berinisial A yang merupakan salah seorang pedagang yang berdomisili diwilayah Kampung Wasur. 

Namun setelah melihat media sosial masyarakat kampung wasur akhirnya terkejut karena pelaku yang pemilik senjata api rakitan tersebut adalah warga yang berdomisi dikampung wasur. 

"Saya sebelumnya tidak tau kalau ada warga wasur yang ditangkap karena memiliki dan memproduksi senjata api rakitan, namun setelah melihat sosial media, saya terkejut karena memang benar yang bersangkutan merupakan salah seorang warga yang berdomisili dikampung wasur." Ucap Charles. Selasa (9/3) 

Namun menurut Charles pelaku dan keluarganya merupakan masyarakat baru yang tinggal dikampung wasur, karena baru berdomisili di kampung pada  tahun 2014 bersama orang tuanya untuk berdagang. 

Menurutnya selama ini tidak ada yang aneh dan mencurigakan dari tindakan pelaku, bahkan pelaku memiliki sosialisasi yang sangat baik dengan masyarakat, namun pelaku memang memiliki hobby berburu dihutan dan sering terlihat membawa sepucuk senjata laras panjang yang belakangan diketahui jika senjata tersebut merupakan senjata api rakitan. 

"Pelaku sangat baik dengan warga setempat, sering bersosialisasi dan ramah, namun memang sering masuk ke hutan untuk berburu dengan membawa sepucuk senjata, namun kita tidak tahu kalau ternyata itu merupakan senjata api rakitan. " Jelasnya

Menyikapi kejadian ini Chales Gebze memastikan bahwa masyarakat lokal kampung wasur tidak memiliki keterkaitan dengan senjata api rakitan tersebut, dan tidak ada yang pernah menyalahgunakan senjata api untuk hal yang tidak tidak apalagi untuk kepentingan melawan negara. 

"Kita masyarakat disini tidak tau pake senjata api untuk berburu, kita berburu pakai busur, apalagi senjata api rakitan kita tidak ada yang mengerti, dan kalau ada masyarakat wasur yang memiliki senjata api rakitan itu mungkin untuk berburu dan bukan untuk kegiatan melawan NKRI." Pungkasnya