23 Tahun Otsus di Tanah Papua, Elisa Kambu : Otsus Berikan Dampak Kemanjuan, Masih Perlu Banyak Pembenahan

Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubenur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau. (Istimewa)
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubenur Papua Barat Daya, Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau. (Istimewa)

Calon Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu kehadiran otonomi khusus di Tanah Papua yang masuki usia 23 Tahun ini telah memberikan dampak bagi Tahan ini walaupun banyak hal yang harus di benahi.


"Kehadiran Otsus telah memberikan dampak kemajuan bagi Tanah Papua pada umumnya. Meskipun masih perlu banyak pembenahan disana sini, tetapi kita pun harus jujur mengakui telah ada dampak kemajuan yang dirasakan, " kata Elisa Kambu dalam kegiatan Deklarasi dan pengukuhan Tim Kerja Pemenangan Imekko Sorong Raya for ESA di depan Gedung J.A Jumame Kota Sorong, Kamis, 21 November 2024.

Dampak yang dirasakan, Elisa Kambu yang di damping Ahmad Nausrau, katakan sudah ada 6 Majelis Rakyat Papua di Enam Provinsi di Tanah Papua. Kemudian sudah ada Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi jalur pengangkatan.

Ia menambahkan sekarang tengah berlangsung proses seleksi anggota DPR jalur pengangkatan otsus untuk provinsi, Kabupaten dan kota.

Selain itu, kata Elisa Kambu bentuk pengakuan terhadap hak - hak ulayat masyarakat adat di Tanah Papua saat ini belum belum optimal diterapkan.

Untuk itu, Menurut Elisa Kambu, Tanah Papua butuh pemimpin daerah yang berintegritas, pemimpin yang mampu mengendalikan diri untuk berjuang demi kepentingan rakyat.

Masyarakat tentunya tidak menginginkan pemimpin daerah yang memanfaatkan kekuasaan untuk membuat kebijakan yang menganggu hak ulayat dan hak - hak dasar masyarakat hukum adat.

Kebijakan yang dibuat oleh pemimpin daerah harus fokus untuk tidak merusak tatanan hidup masyarakat hukum adat.

"Saya yakin dan percaya, pemerintah Republik Indonesia telah memberikan komitmen yang jelas untuk Tanah Papua pada umumnya, " kata  Elisa Kambu.

Elisa Kambu mengajak seluruh masyarakat Papua untuk menjadikan masa lalu sebagai bahan evaluasi guna bisa berlari ke depan.

" Kita jadikan itu sebagai bahan evaluasi.  Kita harus berlari kedepan. Mari kita bergandengan tangan dan bersatu padu untuk melangkah kedepan membangun manusia Papua  pada umumnya dan terlebih khusus Papua Barat Daya, " kata Elisa Kambu.

Untuk generasi muda asli Papua yang masih duduk di bangku sekolah dan perguruan tinggi , Elisa Kambu ajak belajar dengan giat dan baik. Kemudian untuk generasi muda yang berprofesi sebagai nelayan, petani, dan pegawai untuk bekerja dengan profesional.

"Kita harus menunjukkan bahwa, kita orang Papua juga bisa. Mungkin perlakuan khusus ini hanya berlaku sampai beberapa waktu kedepan. Kita harapkan kedepan generasi muda Papua sudah bisa bersaing di bidang mana pun,"  ujar Elisa Kambu.

Ia juga berharap generasi muda Papua tidak hanya menumpuk di Tanah Papua saja. Sebab generasi muda Papua harus bisa bersaing di Maluku, Sulawesi, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

"Kita berharap ke depan, orang Papua bisa juga ada di Sulawesi, dan di  Jawa juga bisa. Dan tentu kita juga berharap saudara - saudara kita disana berjiwa seperti kita di Papua yang bisa menerima semua orang bisa ada di sini, " kata Elisa Kambu.

Dari data yang dimiliki Elisa Kambu, generasi muda Papua sudah banyak yang berada di Kementerian. "Memang saat ini, mereka masih berada di posisi staf. 10 sampai 15  tahun ke depan mereka sudah bisa memiliki posisi yang strategis. Dan saya yakin mereka juga bisa dengan bekerja keras dan konsisten, " kata Elisa Kambu.