Belakangan ini Kabupaten Merauke dihebohkan dengan sebuah video viral yang memperlihatkan protes dari salah seorang keluarga pasien di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Merauke terkait dengan dugaan penolakan terhadap salah seorang pasien yang datang untuk meminta tolong saat sedang dalam keadaan sekarat.
- Sukses Penangkapan Pelaku Penganiayaan yang Berujung Maut di Jalan Raya Mandala
- Apel Pasukan, Pangdam Pattimura Perintahkan Pasukan Redam Konflik Haruku
- Kota Jayapura di Goncang Gempabumi Tektonik M 3,8, Terasa Hingga Keerom
Baca Juga
Dan beberapa saat setelah penolakan tersebut pasien ayng dimaksud kemudian dinyatakan meninggal dunia di RSUD Merauke. Video itu kemudian menjadi viral di media sosial, dan kemudian membuat RSAL Merauke menuai hujatan dari piblik di dunia maya, dan juga membuat semua kalangan angkat bicara guna menyikapi insiden tersebut, apalagi seusai dengan pernyataan pada video itu bahwa insiden tersebut dialami oleh seorang anak dari suku Marind yang meripakan suku asli Merauke.
Salah satunya Lembaga Masyarakat Adat Malind Anim Ha yang kemudian dengan alasan demi menjaga kondusifitas di Kabupaten Merauke terpaksa harus mengeluarkan pernyataan sikap yang kemudian menuai berbagai kritikan dari berbagai kalangan. Salah satunya kritikan dari Advokat Gabriel Ndawi Ndicken yang saat ini sedang mengejar karier pengacaranya di dijawa tepatnya di Semarang Indonesia.
Dalam penyampaiannya Gabriel Ndawi Ndicken menyampaikan pesan yang cukup keras terhadap LMA Malind Anim Ha serta terhadap pihak RSAL Merauke, yang mana pernyataan sikap dari Adokat Gabrilen Ndawi Ndicken dapat disaksikan pada video di deskripsi berita ini.
- Akibat Banjir Meluas di Aceh Timur 2.761 Warga Mengungsi
- Semakin Tersudutkan, Sebby Sembom Bantah Bukan TPNPB Yang Menganiaya Lima Nakes di Amuma
- PWI Papua Barat Daya Kecam Oknum Anggota TNI AL di Duga Intimidasi Jurnalis Sorong