Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Papua, Meminta Persiden RI karakter Gubernur Papua Harus OAP

Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Papua, Marcelino Marini didampingi Robert Niki, Berto Tungkoye, Tokoh Pemuda Tabi dan Ilham Sudibyo, Perwakilan Pemuda Nusantara serta jajaran pengurus lainnya
Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Papua, Marcelino Marini didampingi Robert Niki, Berto Tungkoye, Tokoh Pemuda Tabi dan Ilham Sudibyo, Perwakilan Pemuda Nusantara serta jajaran pengurus lainnya

Perwakilan Masyarakat Papua yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Papua meminta Presiden RI Joko Widodo agar menunjuk karateker Gubernur Papua, harus orang Asli Papua (OAP).


Hal tersebut dimaksudkan karena orang asli Papua yang tau persis situasi dan kondisi pemerintahan  Papua saat ini, selain itu  untuk menghindari  gesekan sosial di kalangan masyarakat Papua itu sendiri. 

Demikian dikatakan Ketua Aliansi Masyarakat peduli Tanah Papua, Marcelino Marini, dalam konferensi Pers yang digelar di Jayapura Jumat, (20/1).

Lanjut Marcelino bahwa, sesuai Amanat Undang-Undang  Otonomi Khusus Papua (Otsus) Papua Nomor 21 tahun 2021, perubahan kedua UU No 2 tahun 2022 telah mengamanatkan bahwa orang Papua harus menjadi tuan di negeri sendiri. Oleh sebab itu , dirinya sekali lagi meminta kepada pemerintah Pusat agar memperhatikan hal tersebut.

“saya pikir UU Otsus sudah jelas, memberi ruang seluas-luasnya kepada kami orang asli Papua, oleh sebab itu nilai-niai keberpihakan, proteksi dan pemberdayaan bagi orang asli Papua harus benar-benar serius  dipertimbangkan dengan baik,” terangnya.

Menurutnya itu penting  sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial ditengah kehidupan masyarakat Papua.

Marcelino  juga menyarankan agar nantinya Karateker Gubernur Papua yang diusulkan dari kalangan Pemerintah atau Koalisi Partai politik harus benar-benar  mengakomodir orang Asli Papua.

“ya tentunya kami juga berharap siapapun karateker gubernur  Papua, yang diusung baik melalui jalur pemerintahan atau yang oleh Gabungan Partai Politik, harus murni orang asli Papua (OAP), tetapi juga untuk menjaga stabilitas keamanan bangsa dan Negara, maka oleh sebab itu kita meminta untuk hak-hak dasar Orang Papua untuk jangan ditinggalkan atau dikesampingkan,” Bebernya.   

 Pada Kesempatan itu perwakilan Pemuda Nusantara Ilham Sudibyo mengatakan Pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam rangka menempatkan karataker Gubernur Papua, tidak serta merta ikut kemauan Jakarta atau pemerintah Pusat, tetapi harus melihat dan mengakomodir aspirasi masyarakat Papua. Sebab jiga tidak maka tentu akan menimbulkan persoalan. 

“saya mewakili pemuda Nusantara meminta pemerintah Pusat, agar karateker gubernur Papua harus diberikan kesempatan kepada OAP. Pemerintah  pusat  jangan asal menempatkan penjabat karateker tanpa mempertimbangkan kondisi sosial budaya dan politik  di Tanah Papua,”Harapnya.    

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Aliansi Masyarakat Peduli Tanah Papua, Robert D.Niki, bahwa Papua selalu ribut-ribut dan terjadi benturan antara masyarakat asli Papua dan non Papua dan itu semua karena korban kebijakan yang salah serta asal-asalan, sehingga menimbulkan situasi  kurang baik di tengah-tengah masyarakat Papua. Oleh sebab itu Robert meminta presiden Joko Widodo agar kedepan lebih peka lagi dalam mengambil keputusan.

“kita semua menginginkan Papua aman, damai dan kondusif, oleh sebab itu pemerintah memperhatikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat Papua.pungkasnya