Boven Digoel, Papua Selatan – Ketua Bawaslu Boven Digoel, Bernad Warumap, mengungkapkan pentingnya koordinasi yang baik antara pengawas distrik dan penyelenggara Pemilu, dalam rapat koordinasi yang digelar hari ini, Sabtu (16/11/24). Rapat ini bertujuan untuk mempersiapkan pengawasan terhadap tahapan-tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang, khususnya terkait dengan distribusi logistik pemilu yang dianggap krusial untuk kelancaran pelaksanaan pemungutan suara.
- Marthen L. Wambarop Dorong SDM BKL di Boven Digoel melalui Kelompok Tani "Pemuda Berkebun"
- Meriahkan HUT RI Ke-79, Polres Boven Digoel Adakan Lomba-Lomba
- Hoax, Menag Minta Dana Haji Untuk IKN, Pdt. Amsal Yowei: Ajak Masyarakat Bijak Menanggapi
Baca Juga
"Terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir. Hari ini, kami mengadakan rapat koordinasi dengan pengawas distrik se-Kabupaten Boven Digoel untuk membahas kesiapan logistik, distribusi logistik, serta pengawasan di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kami juga menegaskan kepada pengawas distrik (Pandis) pentingnya penguatan pengawasan terhadap distribusi logistik ini, sesuai dengan PKPU Nomor 17 Tahun 2024, yang mengatur pemungutan dan perhitungan surat suara," ujar Bernad Warumap.
Menurutnya, pengawasan distribusi logistik adalah salah satu elemen krusial yang perlu mendapat perhatian ekstra. Setiap Pilkada, kata Bernad, pasti memiliki potensi masalah di tingkat TPS, dan salah satunya adalah terkait distribusi logistik yang tidak lancar. Oleh karena itu, pengawas distrik diharapkan dapat memaksimalkan pengawasan di semua tahapan, mulai dari distribusi logistik hingga proses pencoblosan dan perhitungan suara.
"Distribusi logistik harus diawasi dengan seksama, karena ini berhubungan langsung dengan kelancaran pemungutan suara di TPS. Kami ingin meminimalisir potensi kecurangan, dan memastikan bahwa pencoblosan dapat berjalan aman dan baik," tegasnya.
Dalam rapat tersebut, Bawaslu juga menyoroti beberapa distrik yang mengalami kendala terkait distribusi logistik, di antaranya distrik Ambatkwi, Yaniruma, dan Kombay. Medan yang sulit menjadi tantangan utama dalam mendistribusikan logistik ke sejumlah TPS di daerah-daerah tersebut.
"Beberapa distrik seperti Ambatkwi, Yaniruma, dan Kombay memiliki medan yang sangat sulit. Kami sudah menyampaikan kepada pengawas distrik agar satu pengawas mendampingi setiap distribusi logistik sampai ke tingkat TPS. Ini penting agar logistik sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik," jelas Bernad.
Ia juga mengimbau agar pihak ketiga yang terlibat dalam distribusi logistik bersikap terbuka dan berkoordinasi dengan Bawaslu. Hal ini, menurutnya, penting untuk memastikan tidak ada kesalahpahaman antara pihak ketiga dan Bawaslu, sehingga distribusi logistik dapat berjalan lancar dan aman.
"Koordinasi yang baik antara pihak ketiga dan Bawaslu sangat penting. Kami ingin memastikan tidak ada salah paham yang bisa menghambat proses distribusi logistik. Kami berharap semua pihak terbuka dan bekerjasama untuk kelancaran Pilkada," tambahnya.
Terakhir, Bernad berharap agar seluruh masyarakat Kabupaten Boven Digoel, termasuk stakeholder di 20 distrik dan 112 kampung, dapat bekerja sama dalam mengamankan jalannya tahapan Pilkada. Ia menekankan pentingnya menghargai hasil pemilihan dan menghormati pemimpin yang terpilih.
"Saya mengimbau seluruh masyarakat dan stakeholder untuk bekerjasama dengan Bawaslu. Kita harus memastikan situasi aman dan kondusif agar tahapan Pilkada berjalan dengan baik. Siapapun yang terpilih nanti, itulah pemimpin kita yang harus kita hormati," pungkasnya.
- Momentum Masuknya Injil di Tanah Papua, Bupati Hengki: Merupakan Peradaban Kehidupan Manusia Papua
- Bupati Boven Digoel Tanggapi Wacana Penghapusan Tenaga Honorer pada Tahun 2023
- Ketua KPUD Boven Digoel Peringatkan PPD Terpilih untuk Jalankan Tugas Sesuai Tupoksi