Benny Latumahina Sebut Ada Upaya Pembenturan Narasi Yang Berpotensi Mengadu Domba Pemda dan DPRD

 Benjamin Izaac R. Latumahina /Net
Benjamin Izaac R. Latumahina /Net

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Merauke, Benjamin Izaac R. Latumahina meminta kepada masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menggunakan media sosial dan tidak berupaya membenturkan sebuah narasi hingga berpotensi melahirkan upaya adu domba antar instansi.


Hal tersebut disampaikan menyusul upaya penggiringan opini oleh beberapa Netizen yang mencoba memelintir terkait makna ucapan Permohonan Maaf Bupati Merauke Romanus Mbaraka kepada DPRD Kabupaten Merauke dalam sebuah pidato resmi pada kegiatan rapat Pergantian Antar Waktu (PAW) di kantor DPRD Kabupaten. Selasa (27/4)

Menurutnya penyampaian Bupati merauke tersebut memiliki makna yang sangat baik dan benar, dengan melihat akumulasi semua SKPD di Kabupaten Merauke yang selama lima tahun terakhir yang mengalami pembengkakan hingga mencapai angka 1 Triliun Rupiah.

Namun dirinya menyayangkan karena terdapat beberapa oknum netizen yang secara apriori meramu makna permohonan maaf itu dengan berupaya membenturkan narasi dari ucapan Bupati tersebut.

"Perlu diluruskan maksud dan makna dari ucapan beliau, sehingga bagi kami hendaklah jadi telinga yang tidak membenturkan sebuah narasi, pak Romanus sekarang adalah seorang Bupati yang sedang melaksanakan tugasnya, bukan lagi sebagai Calon Bupati yang sedang mencari suara, sehingga perlu diperhatikan dengan baik apa saja yang sedang dilakukan dan sedang dibicarakannya dan apa saja yang perlu untuk diposting beritanya." Ujar Ketua DPRD Kabupaten Merauke

Dirinya mengatakan bahwa ucapan Bupati Merauke merupakan suatu hal yang baik karena anggaran setiap SKPD tersebut disahkan oleh DPRD maka Bupati meminta kepada DPRD untuk menjadikan insiden pembengkakan anggaran tersebut sebagai bahan evaluasi oleh DPRD.

Sehingga isu yang coba digiring oleh beberapa oknum melalui sosial media jika dana 1 triliun tersebut merupakan dana perjalanan perjalanan dinas Anggota DPRD adalah tidak benar, dan merupakan bentuk ketidak cakapan dalam mencerna suatu informasi.

"Untuk media massa dan akun facebook apalagi yang tidak memiliki legalitas tetap, harus berhati-hati dalam menyampaikan sebuah berita, UU ITE Jelas mengatur jika bodoh menerjemahkan sebuah berita makna dari suatu kejadian maka  akan berhadapan dengan hukum." Tegasnya

Lanjut dirinya menyatakan bahwa Bupati Merauke sama sekali tidak salah menyampaikan hal tersebut, karena pada prinsipnya beliau mengajak kita untuk secara bersama-sama melakukan koreksi dan evaluasi agar penggunaan APBD kedepan lebih efektif dan efisien.

Ia menjelaskan bawa Pagu untuk DPRD disamping untuk sekretariat dewan yang didalamnya telah masuk gaji, honor, dan biaya sidang. Anggaran tersebut juga sudah sesuai dengan agenda kerja yang telah ditetapkan dan disahkan sebagaimana fungsi dan tugas dalam melaksanakan kerja pengawasan, koordinasi, pengawasan, monitoring, dan sosialisasi peraturan perundang-undangan.

Bahkan dirinya mengapresiasi masyarakat Merauke yang telah menjalankan fungsi sebagai fungsi kontrol dan ikut serta dalam mengoreksi kinerja pemerintah, selama hal tersebut dilakukan dengan menggunakan bahasa yang sopan, menggunakan narasi yang bijak, dan santun serta tidak menebar hoax.

"Tanpa disadari, ulah oknum yang merasa diri tahu tapi tidak mengerti ini justru menghambat kinerja pak Romanus, karena telah berupaya membenturkan beliau sebagai Bupati dengan Lembaga DPRD yang seharusnya tidak perlu terjadi. Sehingga saya pikir teman-teman yang menggiring narasi tersebut perlu hati-hati dalam memposting sebuah berita yang justru fatal dan menjatuhkan beliau." Tegasnya

Dirinya menekankan lagi, jangan kita merasa diri pandai lalu membuat opini seakan-akan benar agar kemudian diterjemahkan secara salah oleh Publik, karena pelakunya akan berhadapan oleh hukum, yang dimana perbuatan tersebut menurutnya sangat tidak bermartabat.

"Bantulah pemerintah dengan membuat berita yang berkualitas, agar membantu pak Romanus bekerja lebih efektif, bukan justru membuat banyak masalah dan menghambat kinerja beliau kedepan." Tegasnya