Dipanggung Perpolitikan Indonesia, Partai Dinilai Belum Berikan Warna Positif

Peran dan kiprah partai Politik di Indonesia, baik ditingkat daerah hingga nasional menuai kritik maupun apresiasi dari semua elemen masyarakat.


Kritik tersebut datang dari kalangan akademisi, birokrat, aktivis mahasiswa bahkan dari politikus itu sendiri.

Kali ini respon masyarakat tertuju pada salah satu partai yang mengusung slogan Restorasi yakni partai Nasional Demokrat (NasDem) namun dinilai tidak memberikan warna positif.

Respon tersebut berangkat dari realitas sosial yang terjadi di seluruh daerah di Indonesia yang mana proses keputusan yang diambil oleh partai ini tidak mencerminkan partai dengan slogan Restorasi tersebut.

“Restorasi yang digaungkan, hanya ada pada tataran konsep saja namun pada implementasinya nol,” ucap Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Paramadina, Arief Wicaksana kepada Kantor Berita RMOL Papua, Sabtu (11/7).

Pasalnya menurut dia, Partai NasDem telah mencoreng visi Restorasi di internal atau eksternal dengan mengganti salah satu kadernya di ujung Indonesia yakni Bupati Merauke sekaligus ketua partai DPD NasDem.

Sebagai kabupaten paling ujung Indonesia, Merauke merupakan daerah yang cukup dibilang menjadi perhatian.

Apalagi disaat ini, pemberitaan media yang cukup masiv membuat dinamika dan peristiwa yang terjadi di Merauke dapat ketahui oleh saudara sebangsa di daerah lain.

Berangkat dari hal itu menurut arif, permasalahan yang menimpa Bupati Merauke, Frederikus Gebze yang dinilai telah menunjukkan loyalitas dan menjaga nama baik partainya tidak etis.

Terlebih lagi Bupati Merauke diketahui merupakan salah satu putra terbaik Papua khususnya Merauke.

Selain itu juga Merauke dimata Nasional, dinilai sangat baik sebab ketika terjadi kasus rasisme 2019 lalu, Merauke merupakan salah satu daerah di Papua yang tetap aman dari kerusuhan yang melumpuhkan beberapa lini kehidupan tersebut.

Bahkan baru-baru ini Merauke dinobatkan sebagai kabupaten terbaik dalam penanganan pandemi Covid-19 se-Indonesia yang langsung disampaikan oleh Menteri kesehatan RI, dr. Terawan agus putranto saat kunjungan ke Merauke.

Kata dia, semua ini tidak lepas dari kiprah dan perjuangan seorang Bupati dan juga tokoh masyarakatnya.

Arief menjelaskan bahwa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) restorasi itu adalah pengembalian atau pemulihan kepada keadaan semula.

Artinya, gerakan mengembalikan Indonesia kepada tujuan dan cita-cita Proklamasi 1945, yaitu Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian secara kebudayaan.

“Idealnya NasDem itu dapat memberikan kebermanfaatan lebih untuk umat dan bangsa, tapi nyatanya jangan terlalu berharap,” katanya.

Arief juga menerangkan , restorasi ala Nasdem di inspirasi oleh Restorasi Meiji yang terjadi di Jepang sekitar seratus tahun yang lalu (1866-1869) untuk memulihkan sektor kehidupan sosial dan politik.

Kini bisa dilihat Jepang menjadi sebuah negara yang maju dan modern, namun tetap menjaga nilai-nilai budayanya.

“Kegiatan Partai NasDem, masih seputar konsolidasi partai di beberapa cabang dan ranting. Kegiatan sosial mereka yang sarat pamrih itu hanya sebatas menyewakan lahan pertanian bagi para petani.

"Belum ada tanda-tanda kearah dimulainya restorasi. Restorasi masih sebatas tagline partai,” terang Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Hukum dan Ham Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam ini.