Boven Digoel, Papua Selatan (23/11/24) – Komisioner Bawaslu Boven Digoel, Kordiv SDMO Pendidikan dan Pelatihan, Hardi Harifianto, mengungkapkan bahwa distribusi logistik Pemilu 2024 di wilayah Boven Digoel mengalami sedikit keterlambatan. Hal ini disebabkan oleh kendala teknis yang terjadi pada pihak KPU, yang menyebabkan pendistribusian logistik ke beberapa distrik dan kampung yang dijadwalkan pada tanggal 21 November 2024 baru dapat dilakukan pada 22 November 2024.
- Menelusuri Sejarah dan Kontribusi NU: Satu Abad Perjalanan Keagamaan dan Pembangunan
- Rapat Koordinasi Kemendagri: Penjabat Bupati Mappi Bahas Tantangan Pasca Pemekaran
- TNI Polri Boven Digoel Bersinergi Melakukan Pengamanan Ibadah Paskah
Baca Juga
"Sebetulnya, jika mengacu pada jadwal yang ditetapkan oleh KPUD Boven Digoel, distribusi logistik Pemilu mengalami sedikit keterlambatan, yakni satu hari. Logistik yang harusnya didistribusikan pada 21 November, baru bisa terlaksana pada 22 November karena ada kendala teknis dari pihak KPU," jelas Hardi Harifianto saat ditemui di disela-sela pengawasan distribusi logistik pemilu
Pada hari kedua 23 November 2024, pendistribusian logistik dilanjutkan ke sejumlah distrik yang terletak di daerah terpencil, seperti Distrik Bomakia, Fofi, Yanirumah, dan Kombay, yang semuanya ditempuh melalui jalur udara menggunakan pesawat. Proses distribusi ini dianggap sangat penting, mengingat medan yang sulit dijangkau dengan kendaraan darat di wilayah-wilayah tersebut.
Hardi menambahkan bahwa meskipun ada sedikit keterlambatan, proses distribusi logistik di Boven Digoel sudah berada pada jalur yang tepat. Pihak Bawaslu, lanjutnya, telah melakukan pengawasan ketat terhadap distribusi logistik Pemilu, mulai dari gudang KPU hingga sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kampung-kampung. Dalam proses ini, Bawaslu juga telah mengimbau kepada Panitia Pengawas Distrik untuk memastikan kelengkapan logistik dan menjaga agar logistik tetap dalam kondisi tersegel, guna menjaga kerahasiaan dan integritas pemilu.
"Kami telah menghimbau kepada jajaran Panitia Pengawas Distrik untuk memastikan bahwa distribusi logistik pemilu berjalan dengan baik hingga sampai di TPS. Selain itu, kami juga memastikan logistik kembali dalam kondisi tersegel saat dikembalikan setelah digunakan," tegas Hardi.
Selain itu, Hardi mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024 di Boven Digoel. Menurutnya, peran masyarakat dalam pengawasan Pemilu sangat vital, mengingat suara masyarakat adalah penentu dari hasil Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Boven Digoel untuk ikut berpartisipasi dalam mengawasi jalannya Pilkada. Peran aktif masyarakat dalam mengawasi proses ini sangat penting. Suara kita, suara masyarakat, adalah yang akan menentukan hasil Pilkada nanti," ujar Hardi.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak ragu menggunakan hak pilih mereka pada 27 November 2024. Melalui partisipasi aktif dalam pengawasan dan pemberian suara, diharapkan Pilkada 2024 di Boven Digoel dapat berlangsung secara jujur, adil, dan transparan.
Distribusi logistik Pemilu di Boven Digoel memang memiliki tantangan tersendiri. Wilayah ini dikenal dengan kondisi geografis yang sulit, dengan banyak distrik dan kampung yang hanya bisa dijangkau melalui jalur udara. Kondisi ini memerlukan koordinasi yang matang antara KPU, Bawaslu, dan instansi terkait agar proses distribusi logistik dapat berlangsung tepat waktu dan aman.
Dengan adanya kendala teknis yang terjadi pada KPU, distribusi logistik memang mengalami sedikit penundaan. Namun, pihak Bawaslu memastikan bahwa pengawasan terus dilakukan untuk memastikan kelancaran hingga tahap pemungutan suara pada 27 November mendatang.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengawasan pemilu, Bawaslu juga menghadapi tantangan dalam memastikan tidak ada pelanggaran yang terjadi selama proses distribusi logistik dan pemungutan suara. Oleh karena itu, Hardi Harifianto menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mengawasi jalannya Pilkada 2024.
"Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian, kami memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat untuk bersama-sama mengawasi agar pemilu ini berjalan dengan baik," tambahnya.
Bawaslu berharap agar masyarakat Boven Digoel tetap menjaga semangat demokrasi dengan menggunakan hak pilihnya secara bijak pada 27 November 2024 dan berperan aktif dalam menjaga kelancaran Pilkada demi tercapainya pemilu yang bersih, jujur, dan adil.
- Dari Apel hingga Deklarasi Netralitas ASN: Langkah Mappi Menuju Pemilu 2024
- Komandan Pasmar 3 : Natal Akan Membawa Damai Sejahtera dan Suka Cita
- Kapolres Boven Digoel Turunkan Personel Amankan Jalannya Lomba Gerak Jalan Sambut HUT RI ke-79