Sebagian besar pasien Covid-19 varian Omicron adalah tanpa gejala atau hanya bergejala ringan. Dengan begitu, isolasi mandiri (isoman) menjadi strategi perawatan yang paling tepat dalam menghadapi lonjakan kasus Omicron.
- Usai Disahkan DPRD sebagai Bupati dan Wakil Bupati, Hengky Yaluwo: Mari Saling Rangkul Membangun Boven Digoel
- Calon Tunggal, Kenius Kogoya Lolos Verifikasi Calon Ketua KONI Papua
- Keberhasilan Prabowo Redam Polarisasi Pemilu, Literatur Institut: Sosok Pemimpin Nasional!
Baca Juga
Hanya saja masalah muncul lantaran tidak semua rumah warga memenuhi syarat untuk dijadikan tempat isoman. Untuk itu, anggota DPD RI Fahira Idris meminta semua daerah untuk mempunyai tempat-tempat isolasi terpusat (isoter). Hal ini penting dipastikan untuk mencegah anggota keluarga lain tertular dan munculnya klaster-klaster keluarga.
“Fasilitas isoman terpusat juga sangat strategis untuk memastikan ketersediaan rumah sakit hanya untuk merawat pasien Omicron bergejala sedang, berat, kritis maupun yang memiliki kondisi komorbiditas tertentu,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (11/2). Dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Varian Omicron tetap perlu diwaspadai. Khususnya kepada kelompok lansia dan komorbid. Dengan demikian, mereka yang positif Omicron diminta bisa benar-benar melakukan isoman dengan baik sehingga virus yang dikenal mudah menyebar itu terkendali.
“Jika kondisi rumah tidak memungkinkan maka harus dibawa ke fasilitas isoman terpusat demi mencegah terjadinya penularan, tutupnya.
- Gubernur Papua Bentuk Tim Hukum Atasi Perlindungan Demokrasi dan HAM di Tanah Papua
- Yopi Ingratubun Resmi Membuka Lomba Qosidah DPD Partai Golkar Kota Jayapura Dan Berikan Apresiasi Kepada ABR
- Rakornas Partai Hanura, Kenius Kogoya Sampaikan Strategi Pemenangan Pemilu 2024 untuk Papua