Baru saja diresmikan Presiden Jokowi pada 11 November 2022, Provinsi Papua Selatan mengikuti kegiatan pameran skala Internasional dalam rangkaian G20 di Bali melalui Noesantara Festival.
- Produk Lokal Hasil Pendampingan Gereja di Merauke Ramaikan Pameran PON XX Papua Klaster Merauke
- Lantamal XI Merauke Gelar Kegiatan Panen Panen Raya di Kampung Sermayam Merauke
- Impor Beras Bakal Ditambah Lagi dari 2 Juta Jadi 3,6 Juta Ton di 2024
Baca Juga
Hal ini dilakukan Pemda Kab Merauke melalui Kabag Perekda Set Kab Merauke, Fransiskus Ciwe yang membawa Robusta Kopi Muting mengikuti Noesantara Festival di Ubud Giayar Bali yang berkerja sama dengan Delegasi Rusia yang hadir mengikuti G20.
Kegiatan ini di buka langsung oleh Ketua Gabungan Pengusaha Indonesia-Rusia, Bapak Purwo Handoko Minggu 13 November 2022 lalu.
Kegiatan berlangsung selama sepekan, dengan mengusung tema Noesantara dari Sabang sampai Merauke, dihadiri Delegasi Rusia dan Gabungan Pengusaha Rusia dalam kegiatan ini berpatisipasi 30 stand peserta exhibitor.
Dari kegiatan ini tentunya akan berlanjut pada Noesantara Festival road to Moscow pada April 2023 Besar harapan kami agar kopi Robusta Muting dapat mengikuti evet pada tahun depan ujar Ciwe”
Dan Salah satu sektor yang berperan penting dalam proses pemulihan ekonomi adalah UMKM. Karakteristik UMKM dapat dikatakan unik, karena jumlahnya mendominasi di dalam struktur perekonomian di Daerah , serta terus bertambah setiap tahun. “Ujar Fransiskus Ciwe selaku Kabag Perekda Setda Kab Merauke Papua selatan di sela kegiatan hari ke 4 berlangsung Noesantara Festival.
Melalui kegiatan Noesantara Festival ini juga untuk mempersiapkan pemasaran hasil produksi kopi robusta muting kedepannya yang di perkirakan melipah untuk jangka 3 tahun ke depan karena petani telah menanam sebanyak 30 Hektar di Distrik Muting “Ujar Jasman Tristanto” yang merupakan Pegiat serta pembina Kopi Muting yang bertugas di Sat Binmas Polres Merauke. 
- Kanwil Keuangan Papua Barat Terima Anugerah Reksa Bandha
- Kontribusi Negara PT. Gag Nikel Selama 6 Tahun Capai Rp. 2.155 Trillun
- Bulog Kembali Tolak Beras Petani, Aliansi Petani Merauke Protes Keras
