IZINKAN AKU LORENG SEPERTIMU

Selasa 2 Oktober 2023, pemandangan cukup berbeda terjadi di SD YPPK St. Xaverius Kanggewot. Di hari itu untuk pertama kali siswa tidak saja dididik Guru namun juga sejumlah anggota TNI muda personil Satgas TMMD 118 Kodim 1711 Boven Digoel.


Jika siswa SD umumnya berseragam merah dan putih, maka murid di sekolah ini cukup istimewa, dimana beragam jenis pakaian dikenakan oleh siswa saat bersekolah. Tidak ada tanya yang terucap dari personil Satgas atas keadaan tersebut, Karena mereka tahu sejumlah keterbatasan menjadi penyebabnya. 

Sebelum masuk ke dalam kelas, seluruh siswa dikumpulkan untuk dapatkan arahan dari Satgas TMMD. Sembari menyiapkan barisan siswa, Serda Nur Sarwedi Wibowo nampak membawa potongan kardus bertuliskan “apa cita-cita adik-adik?”.

“Semua su baris kah? trada yang yang masih di kelas to? Sekarang om mau tanya, adik-adik ini kalo besar cita-cita mo jadi apa,”tanya Serda Bowo ditengah keriuhan siswa yang tengah berbaris.

Lirih tawa dengan wajah memalu beragam tanggapan dilontarkan siswa, mulai Dokter, Pilot, Guru, Tentara, Polisi, hingga Bupati. Namun profesi Polisi dan Tentara menjadi sebagian besar jawaban mereka.  

“Om sa mo jadi Tentara tapi sa perempuan, bisa ka tidak om,” tanya Juwita salah satu siswi diantara murid yang tengah berbaris.

Sontak Personil Satgas terheran termasuk Serda Bowo sembari mengerutkan dahi dengan alis sedikit meninggi. Ia katakan, Anggota TNI bukan saja kaum pria namun juga wanita yang disebut KOWAD.

Tanyapun langsung diucapkan untuk Juwita, tentang alasannya ingin menjadi TNI Wanita. Sebab rata-rata siswi SD tersebut lebih memilih menjadi Dokter, Perawat dan guru, dimana pilihan Tentara selalu terucap dari murid lelaki.

“Sa mau jadi Tentara karena sa lihat om gagah pakai baju loreng itu, kalo sa pakai kayanya bagus,”ucap Juwita sambil memalu menutup mulut dengan telapak tangan kanannya.

Tepuk tangan dilakukan Personil Satgas TMMD yang larut dalam perbincangan bersama siswa kala itu. Serda Bowo katakan, niat kuat dengan ketekunan jadi kunci siapapun generasi muda yang ingin lolos menjadi anggota TNI.

“Ade, kuncinya kalo ko mau jadi Tentara Perempuan, intinya selain niat ko juga harus berusaha mulai dari sekarang. Ko belajar baik, siapkan kesehatan, nanti kalo ko lulus SMA baru tes, trada yang susah kalo ade memang niat,”ucap bowo sambil mengepalkan tangannya memberi tanda semangat.

Ternyata di dalam barisan siswa SD YPPK St. Xaverius Kanggewot  bukan hanya Juwita yang punyai keinginan menjadi KOWAD, namun juga Vanesha. Jika Juwita kini duduk di kelas enam, maka Vanesha berada satu tingkat dibawahnya yakni kelas lima.

Sambil mengangkat tangannya, Vanesha katakan jika dirinya juga ingin menjadi Tentara. Alasannya pun tidak jauh berbeda layaknya Juwita, yang melihat gagahnya personil Satgas TMMD memakai seragam loreng.

Fokus sorot mata vanesha cukup menggambarkan keinginannya untuk menjadi bagian dari TNI saat dewasa nanti. Ekspresi wajah memalu layaknya Juwita juga terjadi dengannya sembari mendengarkan arahan dari Satgas TMMD.

“Saya Vanesha, saya juga mau jadi Tentara kalau besar nanti om,”Ucapnya dengan sedikit senyum dan menundukan kepala.

Mendengar itu, Serda Bowo menyampaikan hal sama seperti sebelumnya pada Juwita. Dimana tekad kuat yang dibarengi dengan usaha dan keuletan menjadi kunci dapat berseragam loreng sepertinya.

Pagi itu seluruh siswa SD inpres kanggewot tidak langsung belajar di kelas. Usai mendapat arahan dari Personil Satgas, siswa daiarahkan ikuti pelatihan baris berbaris.

“Baik adik semua selanjutnya kita latihan baris berbaris e, supaya kalo nanti upacara itu ade tau gerakan yang betul yang mana. Jadi baris bebaris bukan asal begerak saja,”lontar Bowo pada siswa.

Saat latihan baris berbaris dilakukan,  siswa dibagi menjadi beberapa kelompok barisan, dimana tiap kelompok dilatih oleh dua orang personil TNI. siswa nampak semangat mengikuti walaupun ada sejumlah murid yang terlihat sedikit kelelahan. 

Meskipun punyai impian yang sama untuk menjadi KOWAD, Juwita dan Vanesha tidak berada dalam satu kelompok saat latihan baris berbaris dilakukan. Kendati demikian keduanya terlihat sangat antusias ikuti pelatihan tersebut, karena yang ada dalam pikirannya TNI selain identik dengan seragam lorengnya juga barisan yang rapi saat upacara.

Waktu telah menunjukkan pukul 10.30 WIT terik matahari terasa panas menyengat di kulit, Satgas TMMD sudahi latihan pada siswa di hari itu. Seluruh siswa yang terbagi menjadi beberapa kelompok dikumpulkan untuk diberikan arahan sebelum dibubarkan.

“ayo semua kumpul baris yang rapi, tadi kita sudah latih baris berbaris e, sa tau memang cape tapi kalau mau baris yang benar memang harus begitu supaya ade semua tau yang benar. Oke untuk hari ini cukup dulu nanti besok om datang lagi, selamat pagi menjelang siang semua,”sebut Serda Bowo.

Saat Satgas mulai melangkah meninggalkan Sekolah, nampak Juwita berlari menghampiri Serda bowo. Dengan nafas terengah-engah, siswi kelas enam itu menanyakan apakah dirinya benar-benar dapat menjadi Tentara.

“om om om sa betul bisa jadi Tentara kah,”Tanya Juwita

Mendengar tanya Juwita, Serda Bowo dengan sedikit membungkuk memegang bahu juwita mengatakan, keinginannya akan terwujud tergantung dengan perjuangannya. Ia pun meyakinkan saat dewasa seragam loreng itu sangat pantas untuknya.

Penulis: Muhtar

Ket: Feature TMMD ke-118 Kodim 1711/Boven Digoel.