KANDIDAT KETUA KOHATI ASAL PAPUA, APRESIASI LANGKAH KAPOLRI DALAM MENJAGA PERSATUAN

Wakil bendahara umum (Wabendum) Korps HMI Wati (KOHATI) PB HMI, Novi Rismawati yang juga Calon Ketua Umum Pengurus Besar Kohati, menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Kapolri Jendral Polisi Listiyo Sigit Prabowo atas pendekatan serta upaya Kapolri dalam menjaga persatuan terutama dikalangan pemuda, salah satunya dengan menghadiri kegiatan Dies Natalis HMI yang ke - 74 Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada Kamis, (18/2) bertempat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta Pusat yang dihadiri oleh organisasi cipayung.


Risma berpendapat bahwa ini merupakan komitmen Kapolri dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dan keberagaman di Indonesia. Selain itu, upaya merawat persatuan bangsa itu juga dipertegas dengan menjadikan putra Papua Komjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw sebagai kepala badan intelejent dan keamanan (Kabaintelkam) Kepolisian Republik Indonesia. 

"Saya bangga dan patut berterima kasih, karena baru saja Bapak dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Joko Widodo, Jenderal Listiyo Sigit sudah berkunjung ke berbagai lembaga negara untuk menjalin silaturahmi kepada ormas - ormas Islam termasuk hadir di acara Dies Natalis HMI ke 74". Ujarnya

"Terlebih khusus kami sungguh mengapresisasi Kebijakan Kapolri yang menunjuk putra Papua Mantan Kapolda Papua, Komjen Pol Paulus Waterpauw sebegai Kabaintelkam Kepolisian Republik Indonesia, menurut saya ini merupakan langkah yang tepat dan strategis dalam membangkitkan semangat keindonesian serta merawat persatuan Indonesia". Ujar Risma

Lanjutnya", Komjen Paulus Waterpauw adalah orang Papua pertama di lingkungan Polri yang menyandang bintang tiga dan menjabat Kabaintelkam.

Mahasiswi Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu mengatakan sebagai anak dari Jegebob Merauke, pilihan Kapolri dalam menetapkan Irjen Pol Paulus Waterpauw sebagai Kabaintelkam merupakan langkah yang tepat karena secara historis Komjen Pol. Paulus Waterpauw selama menjabat sebagai Kapolda Papua senantiasa mengupayakan terciptanya rasa toleransi dan perdamaian di tanah Papua. "Kondisi sosial masyarakat Papua sangat heterogen, termasuk dalam hal kebudayaan, tetapi sejauh ini Papua memiliki tatanan kehidupan Umat beragama yang rukun dan damai benar-benar sudah diterapkan". Jelasnya

Sebagai kader HMI Papua Risma bersama teman-teman cipayung kerap kali melakukan kegiatan kegiatan yang sifatnya memperkuat silaturahmi dan komunikasi antar agama seperti pengamanan malam natal, aksi solidaritas atas terjadinya pengeboman pada beberapa gereja di Kota Surabaya. Dan kegiatan-kegiatan tersebut mendapat dukungan penuh dari bapak Irjen Pol. Paulus Waterpauw selaku Kapolda Papua saat itu." Tukasnya.

Risma juga menuturkan, mereka yang bukan saudara seiman kami adalah saudara sebangsa dalam kemanusiaan. Sehingga penerimaan perbedaan keyakinan merupakan sebuah keniscayaan. Dengan relasi antar iman seperti ini kita kembalikan agama pada fungsinya untuk mendamaikan bumi Nusantara. Apalagi di tengah menguatnya politik identitas saat ini.

Oleh karena itu, Risma mengajak kepada semua masyarakat dan kader HMI se indonesia untuk memberikan dukungan kepada Kapolri dan jajaranya untuk tetap menjalankan tugas agar terciptanya kodisi yang aman dan damai di Bumi Nusantara ini.

"Untuk mewujudkan hal itu kita memerlukan organisasi mahasiswa dan perempuan yang konsisten dan tangguh seperti Korps HMI Wati (KOHATI) dalam merespon dan memberikan solusi nyata atas persoalan keumatan yang terjadi, sehingga tercipta Indonesia yang damai dan menjadi rumah kita bersama dapat terwujud" Pungkasnya.