Keluh Kesah Masyarakat Kampung Tambat Terjawab Dalam Program Matching Fund Tahun 2023

Matching Fund merupakan program pendanaan yang diberikan kepada insan perguruan tinggi bekerja sama dengan pemerintah untuk berkolaborasi dalam menjawab tantangan dan kendala yang dihadapi oleh masyarakat serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.


Program ini dilaksanakan oleh Universitas Musamus yang dimotori oleh bapak Dr. Yus Witdarko, MT bersama Tim bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) dengan program penyuluhan, pelatihan pemanfaatan alat pengayak sagu sedangkan DPMK menyerahkan alat pengayak yang langsung diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan yaitu Bapak Abraham  Koibur, S.Sos.M.AP dan diterima langsung oleh Kepala Kampung Tambat Samuel Heremba.

Dalam sambutanya, Kepala Bidang DPMK menyampaikan bahwa program Matching Fund merupakan solusi terkini dalam mewujudkan keluhan yang dihadapi oleh masyarakat dan menciptakan kemudahan sinergi kontribusi perguruan tinggi dengan komersialisasi mitra untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Program ini juga sangat membantu masyarakat terutama masyarakat lokal dalam memanfaatkan SDA yang dimiliki melalui konsep pemberdayaan. Ucapan akhir yang diutarakan yaitu doakan saya agar selalu berbuat maksimal untuk daerah ini, ujarnya.

Sedangkan ketua tim pelaksana kegiatan yaitu bapak Dr. Yus Witdarko, MT menyampaikan bahwa Universitas Musamus berada di Tanah Papua Selatan ini akan selalu berbuat maksimal melalui kegiatan-kegiatan pengabdian untuk kepentingan khalayak ramai terutama masyarakat Asli Papua.

Kegiatan ini juga tidak akan berjalan baik tanpa ada dukungan dari Bapak Rektor Universitas Musamus yaitu Dr. Beatus Tambaip, M.AP, Bapak Dekan Fakultas Pertanian Dr. Adrianus, S,P.,M.P serta Ketua LPPM, Ir. Izak H Wayankau, S.T.,M.T. Ketua tim juga menyampaikan agar selalu terjadi sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi untuk menjadi corong solusi khususnya di wilayah ujung timur Indonesia.

Kepala Kampung Tambat menyampaikan merasa senang dan terharu serta berterima kasih kepada tim baik Universitas Musamus, DPMK dan Matching Fund karena menjawab keluhan masyarakat Kampung Tambat. Dalam tuturnya, kampung ini merupakan salah satu kampung yang memproduksi sagu, sehingga alat-alat yang dapat membantu meningkatkan produksi sangat dibutuhkan. Selama ini, masyarakat mengayak sagu dengan alat yang sederhana, sehingga keberadaan alat pengayak yang diberikan oleh DPMK adalah solusi yang sangat tepat.

Selama ini juga, tim Universitas Musamus melalui program pengabdian sudah memberikan alat pemarut sagu dan menjadikan Kampung Tambat sebagai kampung binaan, sehingga kedua alat yang diberikan ini diyakini akan membantu meningkatkan produksi usaha.