Ketua Harian KONI Maluku Mengaku Insiden Atlet Terlantar Tidak Benar Dan Hanya Masalah Koordinasi

Ketua Harian Maluku Agus Lomo
Ketua Harian Maluku Agus Lomo

Belakangan ini Publik sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah postingan di sosial media milik salah satu Atlet Dayung Kontingen Maluku peraih medali emas di PON XX Papua 2021 Chelsea Corputy yang sedang mencurahkan isi hati nya lantaran merasa ditelantarkan oleh Pemerintah daerah Maluku ketika mereka tiba Bandara Udara Pattimura Ambon.


“Hallo guys, pulang PON kita cari jalan sendiri guys, ini atlet terlantar, adoh kasihan lawang Maluku e.” Tulis Chelsea di akun sosial medianya.

Sebagaimana dilansir dari Maluku.inews,id bahwa belasan Atlet dayung beserta official tersebut awalnya melakukan penerbangan dari Papua menuju ke Kota Ambon lewat Makassar, lalu begitu tiba di Bandara Pattimura, tidak ada kabar ada perwakilan yang menjemput mereka.

Setelah menunggu lebih dari satu jam, salah seorang Atlet dayung penyumbang dua medali emas atas nama La Memo mencari jalan sendiri untuk pulang ke Pulau Osi, Kabupaten Seram Bagian Barat.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Harian Maluku Agus Lomo menjelaskan bahwa permasalahan utamanya ada pada koordinasi antara KONI Maluku dan Kontingen Maluku yang baru saja tiba.

Ia mengatakan bahwa postingan milik Chelsea Corputty yang menuliskan bahwa tidak ada penjemputan sama sekali itu tidak benar, melainkan pihak KONI Maluku melalui pemerintah Provinsi Maluku sudah menyiapkan sebanyak 3 unit bus yang telah standby di Bandara Pattimura Ambon.

Hanya saja pada saat bersamaan, 3 unit bus yang hendak menjemput para Atlet tersebut tidak diperbolehkan masuk karena tidak terdapat tempat parkir, sehingga 3 unit Bus tersebut terpaksa parkir di luar areal bandara Pattimura Ambon.

"Penjemputan Atlet Maluku kemarin yang memberitakan bahwa tidak ada penjemputan sama sekali baik dari Pemprov maupun dari KONI yang jelas semua sudah dikoordinasikan dan pada saat atlet datang itu ada tiga bisa yang sudah di siapkan sebanyak 3 buah, itu jam 9.30 sudah di standby kan di Bandara, cuma karena kendaraan itu belum bisa dibolehkan masuk karena tidak ada tempat parkir maka ia tetap parkir di luar." Ujarnya.

Agus mengatakan bahwa pada pada prinsipnya penjemputan peserta PON XX Papua ini tidak diperbolehkan atas dasar petunjuk dari panitia besar PON XX Papua adalah seluruh Atlet-Atlet Kontingen yang selesai bertanding harus dibatasi dan tidak boleh berinteraksi berlebihan kepada masyarakat.