Sebanyak 18 dari 34 anak Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin yang diduga korban kekerasan dipindahkan ke panti sosial Budi Perkasa yang dikelola oleh Kementerian Sosial.
- Sangat Meresahkan, Aroma Busuk Dari Kandang Ayam di Semangga Dua Merauke Tercium Hingga Radius 1,8 Km
- Semakin Tersudutkan, Sebby Sembom Bantah Bukan TPNPB Yang Menganiaya Lima Nakes di Amuma
- Tanggapan Resmi Kantor Imigrasi Merauke atas Status Kependudukan Linus Donald Gembenop
Baca Juga
Dari pantauan Kantor Berita RMOLSumsel, Senin (27/2). Kondisi anak yang dititipkan sementara di panti sosial Budi Perkasa ditempatkan pada asrama putra dan putri berjarak lebih kurang 100 meter.
Kepala Panti Sosial Budi Perkasa, Wahyu Dewanto menuturkan, pihaknya akan melakukan pendampingan psikologis yang ditangani Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk anak yang dititipkan di panti sosial binaannya.
"Nantinya akan ada pendampingan psikologis dari Himpsi. Saat ini masih dalam proses asesmen," katanya.
Selain itu, Wahyu mengatakan anak-anak yang dititipkan masih berstatus pelajar SD hingga SMA masih menjalani rutinitas belajar mengajar dengan fasilitas antar jemput yang disediakan pihaknya
"Mereka masih sekolah seperti biasanya. Untuk yang sekolah kita antar jemput," tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Palembang, Sadruddin Hadjar mengungkapkan setelah suasana kondusif, nantinya anak-anak yang dititipkan di panti sosial Budi Perkasa akan dikembalikan kepada keluarganya. Bagi yang tidak mempunyai keluarga akan menetap di panti tersebut.
"Setelah kondusif nanti kita akan kembalikan ke keluarga anak tersebut. Bagi anak yang tidak mempunyai keluarga akan tetap dibina di panti sosial Budi Perkasa," tandasnya.
- Bupati Merauke Turun Tangan Tangani Banjir Rob: Evakuasi Dilakukan di GOR Hiad Sai
- Lemahnya Sistem Keamanan, Dalam Sepekan 2 Tindakan Kriminal Terjadi di RSUD Merauke
- Keluhan Orang Tua Peserta Tes IPDN di Asmat: Mempertanyakan Transparansi Pengumuman Hasil