Lakukan Klarifikasi, Kepala RSAL Pastikan Tidak Ada Penolakan Terhadap Pasien di RSAL Merauke

Sebuah video berdurasi 2 menit 51 detik memperlihatkan seorang pria yang merekam suasana yang mirip dengan ruang Unit Gawat Rawat Darurat Rumah Sakit Angkatan Laut (UGD RSAL) Merauke, dan kemudian melakukan protes keras karena salah satu anggota keluarganya yang masih anak-anak meninggal dunia karena diduga terlambat penanganan akibat tolak saat hendak meminta pertolongan di Rumah Sakit tersebut.


Video itu diunggah oleh akun tiktok @kaka_tua pada hari jumat (25/2), yang dalam keterangannya dituliskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada tanggal (25/02/2022) di RSAL Merauke menolak pasien yang merupakan orang asli Papua Suku Marind, dan kemudian pasien tersebut meninggal dunia saat sedang dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Umum Daerah Merauke.

"Kejadian mlm ini 25-02-2022, RS Angkatan Laut Merauke tolak pasien Asli Papua, asli anak Marind dn meninggal dlm perjalanan Menuju RSUD." Tulis akun tiktok @kaka_tua.

Video tersebut kemudian menjadi viral di kalangan masyarakat yang merasa prihatin atas kejadian yang terjadi di video tersebut.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Rumah Sakit RSAL Merauke Letkol Laut (K) Mursito, menyampaikan bahwa kejadian tersebut terjadi pada tanggal (27/2) 19.45 WIT pasien tersebut dibawa menggunakan mbil pick up ke RSAL Merauke, dan langsung petugas rumah sakit dengan sigap ke mobil untuk memeriksa kondisi pasien tersebut.

Dalam dari hasil pemeriksaan tersebut berhasil disimpulkan bahwa pasien adalah seorang anak anak, kondisinya stabil, dan berada dalam keadaan sadar.

Sehingga dengan penilaian tersebut, karena melihat pasien dalam keadaan stabil, maka untuk mempercepat penanganan karena di RSAL tidak memiliki dokter ahli anak, maka pihak RSAL kemudian mengarahkan pihak keluarga untuk membawa pasien tersebut ke RSUD Merauke, dengan harapan agar ditangani dengan lebih baik.

"Tepatnya sekitar pukul 19.45 WIT, ada mobil pickup berhenti di depan IGD kami, tidak berselang berapa lama ada perawat yang langsung sigap ke mobil, dan langsung dicek di dalam kendaraan, hasil penilaian cepatnya itu menyimpulkan bahwa itu anak-anak pertama, kemudian kondisinya stabil, dan kesadarannya sadar, sehingga dengan penilaian tersebut, karena di RSAL tidak ada dokter spesialis anak, sehingga kita mengarahkan ke RSUD, agar mendapatkan penganan yang lebih cepat." Ujar Kepala Rumah Sakit RSAL Merauke Letkol Laut (K) Mursito.

Dirinya menjelaskan bahwa kejadian ini menjadi masukan yang sangat berharga bagi pihaknya, untuk ke depan dapat lebih meningkatkan pelayanan bagi para pasien di RSAL Merauke.

Dan atas meninggalnya pasien tersebut, pihanya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya.