Pasangan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Merauke, Romanus Mbaraka-Riduwan mendatangi Kantor KPU Merauke untuk mendaftar, Jumat (4/9).
- Selain Insentif Pajak Properti, Jokowi Setujui Bansos Rp 600 Ribu untuk PKL, Warung dan Nelayan
- Hasil Uji Kelayakan Anggota KPU-Bawaslu Diputus Malam Ini, DPR RI Diingatkan Penuhi 30 Persen Keterwakilan Perempuan
- Raih Indeks Kebebasan Pers Tertinggi di Indonesia, JMSI Beri Gubernur Kepri Penghargaan
Baca Juga
Kedua pasangan Balon ini langsung diterima di halaman Kantor KPU Merauke oleh Komisioner KPU.
Dalam kegiatan tersebut, setelah KPU memverifikasi dokumen pencalonan, pasangan tersebut telah memenuhi persyaratan pencalonan.
Selanjutnya kata Romanus Mbaraka saat diwawancarai wartawan mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil verifikasi syarat calon.
Balon Bupati Merauke ini menyampaikan bahwa dirinya bersama Riduwan mendapat dukungan penuh dari partai PKB dan Demokrat serta dua partai politik non parlemen yaitu PSI dan PKPI.
Romanus Mbaraka juga menjelaskan, keputusan memilih pasangan Balon Wakil Bupati, Riduwan merupakan bagian dari cara mempraktikkan pluralisme dan keseimbangan di Kabupaten Merauke.
Sebab kata dia, sosok Riduwan dimatanya merupakan ketua Organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu NU dan juga seorang ulama.
Dalam kesempatan itu pula, Romanus Mbaraka meluruskan bebarapa intrik dan peryataan yang menyudutkan pasangannya Riduwan terkait tumpangan tangan dari Pastor.
Kata dia, hal ini pernah dilakukan oleh pimpinan dan ulama di Indonesia diantaranya mantan Presiden RI, Abdurahman Wahid atau Gusdur.
"Ada yang bilang itu Pa haji Riduwan sudah masuk kristen, saya pikir itu intrik yang kecil. Gusdur saja diberkati, ditumpangkan tangan sepuluh ribu pendeta, ibu Risma hampir lima ribu dan itulah Indonesia dan itulah kebhinnekaan, lagipula kita tidak akan tahu dari mulut siapa doa diterima Tuhan," tuturnya.
Dirinya juga menyampaikan akan berkomitmen bersama Riduwan untuk membangun Merauke. Sebab Romanus menilai kehidupan masyarakat Merauke semakin sulit.
"Cita-cita kami bangun Merauke, sebab masyarakat semakin sulit. Kalau ini perusahaan kita sudah collapse (bangkrut) hanya karena kita Pemerintahan jadi masih didoping dengan menggelontorkan dana," katanya.
Karena menurutnya, ekonomi kerakyatan belum berjalan baik, sehingga dirinya mangajak semua pihak bekerja sama untuk membangun Merauke.
"Mari kita sayang Merauke, kita urus Merauke dan isinya. Masyarakat asli harus kita beri penghargaan supaya tidak ada intrik-intrik yang timbul. Suatu ketika Merauke akan jadi kota dunia," demikian Romanus Mbaraka.
- Jalin Koalisi, PDIP Bakal Dekati Hanura
- Deklarasi Pasangan YOSFAN Datangkan Komedian Komeng di Merauke
- Terpilih Aklamasi Dalam Musorprov, Kenius Kogoya Ketum KONI Papua