Natalius Pigai Punya Dua Kandidat Kepala IKN sebagai Bukti "Nusantara" Bukan Pagar Pemisah

Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis dan mantan Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang/Net
Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis dan mantan Gubernur Kalimantan Tengah, Teras Narang/Net

Penunjukan Kepala Otorita Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi momentum pembuktian bahwa IKN Nusantara tidak diperuntukkan elite tertentu.


Kepala Otorita IKN harus benar-benar ditunjuk berdasarkan rekam jejak pengalaman dan prestasi yang baik, bukan karena adanya kedekatan dengan penguasa.

Aktivis Natalius Pigai berujar, setidaknya ada dua nama di kantongnya yang layak menjadi Kepala Otorita IKN Nusantara.

"Cornelis dan Teras Narang, (asal) PDIP, gubernur dua periode, putra asli dayak, berkualitas," kata Natalius Pigai kepada redaksi, Sabtu (22/1).

Cornelis adalah mantan Gubernur Kalimantan Barat yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sedangkan Teras Narang merupakan mantan Gubernur Kalimantan Tengah.

Teras Narang kini duduk sebagai anggota DPD RI Kalimantan Tengah. Ia bahkan turut menjadi anggota panitia khusus RUU IKN.

"Jika mereka tidak ditunjuk sebagai Kepala IKN, maka mulai terbukti apa yang saya katakan, kata 'Nusantara' itu pagar pemisah, segregatif, disintegratif," tegas Pigai.Dikutip dari KAntor Berita RMOL, Minggu (23/1).

"Adil ka talino, bacuramin ka saruga, basengat ka jubata (Adil kepada sesama manusia, bercermin ke surga, napas hidup itu berasal dari Tuhan)," tutup Pigai menggunakan salam budaya suku dayak kanayan.