Oknum Guru Dianiaya Dalam Tawuran Antar Sekolah di Merauke, Pak Timo: Itu Tidak Benar!!

Guru SMK St. Antonius Meruake Pak Timo saat perpelukan dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Merauke Sergius Womsiwor
Guru SMK St. Antonius Meruake Pak Timo saat perpelukan dengan Kepala Sekolah SMAN 1 Merauke Sergius Womsiwor

Tawuran yang terjadi antara SMA Negeri 1 Merauke dan SMK St.Antonius Merauke membuat sangat banyak spekulasi yang berkembang di kalangan masyarakat, dengan berbagai macam isu yang simpang siur.


Salah satunya isu yang beredar bahwa ada oknum guru dari SMA Negeri 1 yang ikut terlibat dalam tawuran dengan memukul para siswa dari SMK St Antonius, sampai dengan isu yang mengatakan jika ada salah seorang guru dari SMK St. Antonius yang juga turut menjadi korban penganiayaan oleh para siswa dari SMA Negeri 1 Merauke.

Menyikapi hal tersebut Kepala SPKT III Polres Merauke Ipda H. Umanahu mengatakan bahwa isu yang beredar jika ada oknum guru yang terlibat dalam tawuran tersebut tidak benar, menurutnya semua yang terlibat dalam tawuran itu adalah murni para siswa dan sama sekali tidak melibatkan oknum guru.

"Bahwa kami dari pihak kepolisian sudah mengkonfirmasi bahwa tidak ada tawuran yang dilakukan oleh guru, semua dilakukan oleh siswa-siswa yang tadi pagi melakukan tawuran itu." Ucap Kepala SPKT III, Ipda H. Umanahu.

Sementara terkait dengan isu bahwa ada seorang guru bernama Pak Timo yang dianiaya oleh para siswa dari SMA Negeri 1 Merauke juga tidak benar.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh pak Timo yang merupakan guru dari SMK St. Antonius Merauke. Menurut Pak Timo isu yang berkemban diluar tidak benar, karena dirinya sama sekali tidak pernah dianiaya pada insiden tawuran tersebut.

“Berdasarkan informasi yang berkembang diluar jika saya dipukul itu tidak benar, karena saya tidak dipukul, saya tegaskan saya tidak dipukul. Persoalan ini kami sudah selesaikan antara kedua bela pihak baik dari sekolah maupun orang tua.” Ucapnya.

Dirinya menghimbau kepada seluruh siswa dan alumni SMK St. Antonius untuk tidak terpancing dan tidak melakukan tindakan anarkis, apalagi sampai harus merasakan fasilitas sekolah, sebab fasilitas tersebut adalah milik bersama.

“Saya menghimbau kepada semua siswa dan alumni St. Antonius, sebagaimana berdasarkan informasi yang berkembang di luar saya dipukul, itu keliru dan tidak benar. Jadi saya minta emosional itu dihilangkan, dan jangan ada lagi yang merusak fasilitas sekolah, itu semua punya kita sama-sama, jadi saya minta kita semua menyadari hal ini.” Pungkasnya