Tidak ada tambahan personel dan peralatan dari luar negeri pada operasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
- Pasukan Gabungan TNI POLRI Berhasil Lumpuhkan 4 KKB Di Pegunungan Bintang, 2 Senjata Api Disita
- Dalam Perkara Bupati Calon Ibukota Baru, KPK Ungkap Bendum Demokrat Balikpapan Berperan Tampung Uang Suap
- Polres Jayapura Berhasil Amankan Ratusan Liter Miras Lokal dan Belasan Motor Tanpa Kelengkapan
Baca Juga
"Tak ada bantuan (peralatan dan personel) dari mana-mana," tegas Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, di Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II Nomor 6, Jakarta Pusat, Senin (27/2).
Menurutnya, TNI-Polri saat ini tengah bekerja keras mencari keberadaan Philip.
Salah satu cara yang digunakan adalah pendekatan pada tokoh masyarakat, tokoh adat, serta pemuka agama setempat.
Langkah persuasif dikedepankan, sambung dia, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
"Di lapangan hanya ada TNI dan Polri. Terpenting, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat," tutup Yudo.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video yang menggambarkan pilot Susi Air disandera sejumlah orang bersenjata.
Mereka mengatakan, pilot bernama Philip Mark Mehrtens itu dalam keadaan sehat. Menurut mereka, penyanderaan dilakukan sebagai jaminan negosiasi untuk kemerdekaan Papua.
- Karena Uang Rp.2000, Tukang Parkir Liar Di Merauke Nekat Bacok Pengendara Dari Kepala, Korban Kritis
- Polisi Gagalkan Penyelundupan Ganja pelabuhan Laut Jayapura
- Anggota Bawaslu Puncak Papua Diduga Bohong soal Usia