Tidak ada tambahan personel dan peralatan dari luar negeri pada operasi pembebasan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
- Ganti Rugi Tak Kunjung Terealisasi, 2 Marga Di Merauke Ancam Ambil Tindakan Hukum
- Warning!! Polres Merauke Ingatkan Para Pembeli Hasil Curian Agar Segera Menyerahkan Pada Pihak Kepolisian
- Tolak Laporan Soal Gibran, Bawaslu Dilaporkan ke DKPP
Baca Juga
"Tak ada bantuan (peralatan dan personel) dari mana-mana," tegas Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, di Mako Paspampres, Jalan Tanah Abang II Nomor 6, Jakarta Pusat, Senin (27/2).
Menurutnya, TNI-Polri saat ini tengah bekerja keras mencari keberadaan Philip.
Salah satu cara yang digunakan adalah pendekatan pada tokoh masyarakat, tokoh adat, serta pemuka agama setempat.
Langkah persuasif dikedepankan, sambung dia, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
"Di lapangan hanya ada TNI dan Polri. Terpenting, sekarang bagaimana caranya membebaskan sandera dengan selamat," tutup Yudo.
Seperti diberitakan sebelumnya, beredar video yang menggambarkan pilot Susi Air disandera sejumlah orang bersenjata.
Mereka mengatakan, pilot bernama Philip Mark Mehrtens itu dalam keadaan sehat. Menurut mereka, penyanderaan dilakukan sebagai jaminan negosiasi untuk kemerdekaan Papua.
- Kurang Dari Sebulan Kasus Curas Mengakibatkan Korban Jiwa di Buper Waena Berhasil Diungkap
- Anggota OPM Puncak Jaya Pembakar Camp dan Alat Berat di Tangkap Aparat Gabungan
- Laporan Haris Azhar ke Luhut Ditolak, Polisi: Harusnya ke KPK