Boven Digoel, Papua Selatan - Setelah Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan keputusan diskualifikasi terhadap dirinya sebagai Calon Bupati Boven Digoel nomor urut 3 pada Senin (24/2/25), pukul 12.00 WIT, Petrus Ricolombus Omba mengajak seluruh tim koalisi, relawan, dan pendukungnya untuk tetap tenang, menjaga kedamaian, dan fokus pada perjuangan selanjutnya.
- Rapat Pleno Pemutahiran Data Pemilih Berkelanjutan Periode September 2020 Tahap Ke-III KPU Mappi
- Target Ditetapkan Bulan Ini, KPU Kebut Sempurnakan Detail Jadwal Pemilu Opsi Februari 2024
- Aryadi Apresiasi dan Support Bantuan Bagi Peserta Lomba Qosidah di Halal Bihalal Partai Golkar Jayapura
Baca Juga
Petrus menegaskan, meskipun keputusan MK mengeluarkan diskualifikasi terhadap dirinya, nomor urut 3 tetap akan berpartisipasi dalam Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang akan datang. Dengan demikian, peluang untuk melanjutkan perjuangan dan meraih kemenangan masih terbuka lebar.
“Meski terdiskualifikasi, saya tetap mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Boven Digoel, khususnya Tim Pemenangan Petromas, untuk tetap tenang dan menerima keputusan MK siang ini dengan lapang dada,” ujar Petrus dalam keterangannya.
Lebih lanjut, ia menghimbau agar semua pihak menjaga kedamaian dan tidak menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat. "Mari kita jaga suasana yang kondusif dan hidup bermasyarakat dengan damai. Fokuslah pada Pemilihan Suara Ulang (PSU) yang akan datang sebagai kesempatan untuk meraih kemenangan," tambahnya.
Petrus juga memohon maaf apabila selama ini ada tutur kata atau tindakan yang kurang tepat. "Saya dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekhilafan yang mungkin terjadi," ungkapnya.
Dengan semangat optimis, Petrus berharap seluruh masyarakat tetap bersatu dan menjaga keharmonisan demi suksesnya PSU mendatang untuk membangun Boven Digoel lebih baik lagi kedepannya.
- Kerahkan Mesin Politik, Hanura Papua Siap Menuju Kemenangan di 2024.
- Setujui 3 RUU Pemekaran Papua, Ini 6 Catatan Kritis Fraksi Demokrat
- Sang Jawara Golkar untuk pilkada papua