Rakor Pemprov Papua Selatan Bersama 6 Perusahaan Bahas Target Nilai Investasi dan Hak Masyarakat

Pemerintah Provinsi Papua Selatan dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pj. Gubernur dengan Perusahaan PMA/PMDN Tentang Program CSR dan Permasalahannya di Asiki, Kabupaten Boven Digoel. Rabu, (19/6).


Ada enam perusahaan yang beroperasi diwilayah Papua Selatan hadir dalam rakor ini diantaranya PT. Korindo TSE Group, PT. Boven Digoel Budidaya Sentosa, PT. Mega Karya Jaya, PT. Bio Inti Agrindo, PT. Internusa Jaya Sejahtera dan PT. Agriprima Cipta Persada.

Pj. Gubernur Provinsi Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., I.P.M menjelaskan bahwa kehadiran Forkopimda Provinsi Papua Selatan bersama Forkopimda Boven Digoel juga semua perusahaan yang sedang beroperasi bersama para karyawan dan tokoh masyarakat bertemu dan berdiskusi tentang pengelolaan Corporate Social Responbility (CSR) yang didalamnya meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan, Perekonomian, Infrastruktur dan juga Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“Lalu setelah itu kita juga sudah mendapat banyak masukan bahkan ada juga kritikan dan penyampaian terhadap masalah, kendala dan hambatan yang dihadapi oleh masyarakat dan perusahaan setelah itu kita akan mengambil kebijakan untuk bagaimana mencari solusi bersama supaya perusahaan bisa menjalankan operasinya dengan baik dan masyarakat bisa mendapatkan hak-haknya untuk mengupayakan menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat pemilik hak ulayat ditempat ini.” Jelasnya.

Lanjut dijelaskan bahwa investasi adalah kegiatan menanamkan modal dengan target memperoleh keuntungan dimasa depan yang merupakan kepentingan Nasional, Provinsi, Kabupaten dan kepentingan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengelolaan sumber daya alam dan dana bagi hasil dari produksi sehingga semua masalah-masalah yang dihadapi harus diselesaikan secara arif dan bijaksana.

“Dengan kepala dingin kita sama-sama duduk menginventarisir masalah-masalah yang kita hadapi dan mencari solusi bersama supaya perusahaan bisa terus berproduksi dan masyarkat bisa mendapatkan hak-hak dalam peningkatan kesejahteraan.” Tegasnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Papua Selatan, Petrus Assem, S. Sos., MM menjelaskan bahwa target investasi nasional harus tumbuh 1650 T di tahun 2024 untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 5,33 sampai 6,1 persen, sehingga Provinsi Papua Selatan diberikan target nilai investasi sebesar 1,87 T.