Gabungan 3 Kota di Papua, Terjadi Inflasi Pada Mei 2022 Sebesar 0,69 %

Istimewa/net
Istimewa/net

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mencatat tingkat inflasi gabungan 3 kota di Papua pada Mei 2022 sebesar 0,69 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,96. dengan inflasi tertinggi terjadi di 2 Kota yaitu Timika sebesar 0,59 persen dan Kota Jayapura sebesar 0,96 persen, sementara itu, deflasi terjadi di Merauke sebesar 0,02 persen.


Kepala BPS Provinsi Papua Adriana Helena Carolina mengatakan inflasi pada periode tersebut dipengaruhi oleh Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,96, di Jayapura, Kamis (2/6).

"Dari tiga kota IHK di Papua, terdapat 2 kota mengalami inflasi, di mana inflasi di Kota timika dan kota Jayapura masing-masing sebesar 0,59 persen dan 0,96 persen, sedangkan deflasi di merauke  mencapai 0,02 persen," ucapnya 

Menurut Adriana, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga dari kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,57 persen diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,22, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,13  persen.

"Selain itu, naiknya kelompok kesehatan sebesar 0,53 persen , kelompok transfortasi sebesar 1,65 persen, kelompok penyediaan makan dan minuman sebesar 0,27 persen dan kelompok peralatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,49 persen," ujarnya 

Dengan pencatatan inflasi mei tersebut, maka tingkat inflasi tahun kalender Januari–Mei 2022 sebesar 3,02 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 4,75 persen.

"Beberapa komoditas yang mengalami inflasi pada Mei 2022, antara lain bahan makanan tahun kalender (Januari - Mei) 2022 sebesar 5,59.persen dan tingkat inflasi bahan makanan tahun  ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 7,09.persen

Sementara itu, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu angkutan udara, tomat, buah pinang, sori dan daging ayam ras.

Komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain cabai rawit, ikan ekor kuning, kol putih, buncis dan kacang panjang.