Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Papua Barat Day mendeklarasikan Tim Relawan Sultra ESA For di Provinsi Papua Barat Daya di Sahit Mariat Hotel Kota Sorong, Senin 18 November 2024.
- Pasundan Papua, Nobatkan Kenius Kogoya Sebagai Warga Kehormatan, Bersyukur Dapat Dipersatukan Sesama Anak Bangsa
- Majelis Wali Amanat Apresiasi Terpilihnya Prof Jamaluddin Jompa Sebagai Rektor Unhas 2022-2026
- Kadernya Ditangkap, Partai Ummat Minta Densus 88 Antiteror Dievaluasi
Baca Juga
Dalam kegiatan tersebut warga Sultra secara totalitas untuk menangkan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3 , Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau pada 27 November 2024 mendatang.
Menurut Sesepuh warga Sultra di Papua Barat Daya yang juga sebagai Ketua Dewan Penasehat Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) Papua Barat Daya, H. Badaruddin Lauli, mengatakan warga Sultra untuk totalitas berjuang memenangkan pasangan Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau dalam Pilkada Provinsi Papua Barat Daya yang pertama.
"Kita warga Sulawesi Tenggara di kota dan kabupaten di Papua Barat Daya ada sekitar 40 ribu lebih. Dan sekitar 65 persen mendukung pasangan nomor urut 3,” ujarnya.
Ia menambahkan seluruh relawan yang telah dikukuhkan akan berjuang agar bisa menggalang seluruh warga KKST hingga mencapai 99 persen.
Bila Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau menang dalam Pilkada Provinsi Papua Barat Daya ini, H. Badaruddin Lauli berharap pasangan ESA dapat merangkul dan mengenal warga Sulawesi Tenggara. Sebab dalam pengalaman yang lampau, begitu calon gubernur terpilih dia tidak lagi mengenal warga Sulawesi Tenggara.
"Kami harap bapak Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau ketika bertemu bisa menegur dan menyapa kami setelah terpilih menjadi gubernur, " kata H. Badaruddin Lauli.
Sementara itu, Calon Gubernur Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau kembali menegaskan komitmennya untuk menjadikan Provinsi Papua Barat Daya sebagai rumah bersama bagi semua anak bangsa tanpa memandang suku, etnis, agama dan kelompok tertentu.
"Saya Elisa Kambu dan saudara saya, Ahmad Nausrau bertekad menjadikan Papua Barat Daya sebagai rumah bersama. Segala keputusan dan kebijakan yang nanti diambil, saya dan Ahmad Nausrau akan selalu berdialog bersama, sehingga keputusan dan kebijakan yang diambil menjadi keputusan dan kebijakan bersama, " kata Elisa Kambu.
Pasangan religius Elisa itu tegaskan dalam Pilkada Provinsi Papua Barat Daya adalah mereka selalu menyarankan warga Papua Barat Daya untuk bersatu dan memilih pemimpin yang terbaik untuk membuat Papua Barat Daya hari esok harus lebih baik dari hari ini.
"Kita semua tentu berharap siapapun yang terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya adalah pemimpin yang takut akan Tuhan, menghargai semua orang, selalu ingin dekat dengan rakyat, dan berbuat hanya untuk kepentingan rakyat. Bukan untuk mengumpulkan harta, dan memperluas kekuasaan, " ajak Elisa Kambu.
Ahmad Nausrau menambahkan bahwa warga Sulawesi Tenggara yang ada di Provinsi Papua Barat Daya adalah keluarga.
Selain itu, ia mengajak Pilihlah pemimpin daerah yang amanah. Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang memiliki rekam jejak baik.
“ Pemimpin yang mencintai rakyat dan dicintai pula oleh rakyatnya. Bukan pemimpin yang tidak mencintai rakyatnya serta pemimpin yang dibenci pula oleh rakyatnya, " kata Ahmad Nausrau.
Mantan Senator Provinsi Papua Barat, M. Sanusi Rahaningmas menyampaikan bahwa selama ini yang terdengar hanya pernyataan satu atau dua orang saja yang mengatasnamakan warga KKST mendukung calon gubernur nomor sekian dan sesekian.
"Yang ada hanya rapat dan rapat saja. Tidak ada bentuk nyata berupa Deklarasi, " kata Sanusi Rahaningmas.
Kebetulan lanjut Sanusi Rahaningmas, dirinya dilibatkan dalam dua kali rapat bersama antara sesepuh dan perwakilan dari warga KKST. Dari dua kali rapat itulah, akhirnya semua sepakat untuk membuat Deklarasi.
"Jadi pasangan Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau adalah pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang secara resmi dideklarasikan oleh warga Sultra di Provinsi Papua Barat Daya, " kata Sanusi Rahaningmas.
Ia menekankan agar warga Keluarga Sulawesi Tenggara tidak termakan isu - isu provokatif soal SARA yang sengaja disebarkan.
"Bila ada dengar isu itu tidak usah didengatkan, sebab kita bukan sedang pemilihan kepala suku atau ketua organisasi keumatan. Kita ini sedang memilih pemimpin daerah yang bisa membawa perubahan buat kita semua, " ujar Sanusi Rahaningmas.
Hanya pasangan Elisa Kambu dan Ahmad Nausrau saja, Sanusi Rahaningmas tegaskan yang dalam kampanye selalu bicara visi, misi dan program. Sedangkan calon - calon yang lain hanya bicara doktrin dan doktrin semata.
"Elisa Kambu bicara sekolah gratis dari SD sampai SMA atau SMK. Memberi Umrah, ziarah ke Jerusalem dan Roma itu sudah dilakukan di Asmat selama 9 tahun menjabat sebagai bupati Asmat jadi bukan cuma omong - omong saja, " kata Sanusi Rahaningmas.
Kalau ada calon yang dua periode jadi bupati, tambah Sanusi Rahaningmas, lalu bilang akan lakukan ini dan itu setelah menjadi gubernur.
"Itu nonsens. Kalau saat jadi bupati saja dia tidak bisa lakukan, maka tentu tidak bisa dia lakukan ketika menjadi gubernur. Karena gubernur ini, adalah wakil pemerintah pusat di daerah. Yang Bapa Elisa Kambu sampaikan itu sudah dia laksanakan selama memimpin Kabupaten Asmat, " kata Sanusi Rahaningmas.
- Bawaslu Boven Digoel Antisipasi Mobilisasi Masa Pemilu
- DPP GM KOSGORO Periode 2022-2027 Resmi Dilantik, Ini Target Ketua Umum di Tahun Pertama
- KPU Tetapkan DPT Provinsi Papua Selatan Sebanyak 356.147 Pemilih