Saling Hina Melalui Hotspot Pribadi, Jadi Fenomena Baru Para Pencari Sinyal Di Merauke

Screenshot wifi
Screenshot wifi

Hilangnya jaringan telekomunikasi di Wilayah Merauke dan sekitarnya menciptakan suatu fenomena baru yang terjadi bagi para pemburu jaringan internet di sekitaran kantor Telkom yang beralamat di jalan Ermasu Merauke.


Banyak masyarakat berdatangan dan berkumpul ke Telkom untuk mencari jaringan internet untuk sekedar bermain sosial media, mengerjakan tugas sekolah ataupun mengerjakan tugas kantor.

Namun terdapat suatu fenomena tidak etis, yaitu para masyarakat yang datang terlibat saling menghina menggunakan penamaan hotspot pribadi di Hp masing-masing sehingga pelaku penghinaan tidak bisa di ketahui.

Dari Pantau kantor berita RMOL Papua, fenomena  ini sangat meresahkan, sebab kata-kata yang di tulis melalui jaringan wifi hotspot pribadi sangat tidak sopan dan tidak etis.

Acho pelajar SMK di Merauke mengaku fenomena ini sangat merugikan dirinya, sebab ia datang ke telkom untuk mengerjakan tugas sekolah akan tetapi ia diperlukan tidak sopan.

Screnshot Wifi 
pencari jaringan di telkom

"Menurut saya ini tidak sopan dan sangat mengganggu, saya disini mau mengerjakan tugas sekolah tapi dapat perkataan buruk" Ucap acho

Dikeluhkan juga Fery Harlan, pekerja yang datang bertujuan untuk mengerjakan tugas kantor, ia mengaku dapat bullyan dan ia sangat kecewa atas tindakan tersebut.

"iya saya datang untuk mengerjakan tugas kantor, tapi ada yang membully saya melalui Wifi hotspot pridadi, saya kecewa saat membacanya, padahal saya kesini cuma mau mengerjakan tugas kantor, tapi dapat perlakuan tidak baik sama orang yang tidak bertanggung jawab" Ujar Ferry Harlan.

Orang-orang tidak bertanggung jawab ini menulis kata-kata melalui wifi hotspot pridadi,  dari menghina fisik, membully dan menulis kata jorok.

Bahkan salah seorang pengunjung atas Angga mengaku sangat keberatan karena saat itu ia datang bersama teman wanitanya untuk mengerjakan tugas kantor, dan melalui penamaan pada hotspot pribadi salah satu pengunjung yang tidak bertanggung jawab rekan wanitanya mendapat kata-kata yang bersifat pelecehan, hingga ia dan teman wanitanya terpaksa meninggalkan lokasi tersebut karena merasa tidak nyaman.

Sehingga ia berharap agar kiranya para pemburu jaringan internet bisa lebih saling menjaga perasaan, apalagi kalau sudah berbau pelecehan, rasis dan sara, tentu bisa berindikasi pada berbuatan melawan hukum dan berpotensi melahirkan saling fitnah dan masalah antara para pengunjung yang hadir.

"Saya hari itu datang ke Telkom bersama teman perempuan saya untuk mengerjakan tugas kantor, saya sangat terkejut ketika hendak memasang hotspot ada yang memberi nama hostspotnya dengan kata-kata yang sangat mecehkan. Inikan membuat kita sangat tidak nyaman, dan bisa menimbulkan permasalahan baru." Pungkasnya.