Soal Foto Prajurit Bawa Senjata ke Gereja di Nduga, Ini Penjelasan Kapendam Cenderawasih

Foto salah satu anggota TNI membawa senjata laras panjang dan mengangkatnya di depan papan nama sebuah gereja/Net
Foto salah satu anggota TNI membawa senjata laras panjang dan mengangkatnya di depan papan nama sebuah gereja/Net

Beredar di media sosial foto salah satu anggota TNI membawa senjata laras panjang dan mengangkatnya di depan papan nama sebuah gereja.


Dalam foto yang diterima redaksi, prajurit berpakaian loreng itu mengacungkan senjata di papan nama Gereja Kemah Injil Indonesia Klasis Mapenduma Jemaat Sinai Dopoem di Nduga, Papua.

Menyikapi hal itu, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman menyebut foto itu diambil tahun 2019.

"Bahwa foto prajurit TNI yang berpose di depan salah satu Gereja Kingmi yang berlokasi di Mapendum terjadi pada tahun 2019 saat prajurit tersebut bertugas di Mapenduma," kata Herman dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (13/6).

Herman menjelaskan, yang dilakukan oleh prajurit tersebut bukan untuk melecehkan salah satu tempat ibadah. Namun, Prajurit TNI tersebut mengambil gambar karena ingin menunjukkan bahwa dirinya pernah bertugas di wilayah Mapenduma, Kabupaten Nduga.

Atas perbuatannya, anggota tersebut sudah diberi tindakan disiplin.

Ke depan, Herman menyebut tidak ada gereja yang disentuh oleh TNI kecuali untuk membantu dalam memberikan rasa aman terhadap warga masyarakat yang sedang melaksanakan ibadah di gereja.

Bahkan, lanjutnya, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan, menekankan kepada setiap prajurit yang melaksanakan tugas untuk selalu mengedepankan komunikasi, dan menciptakan rasa damai.

Herman juga meminta agar masyarakat jangan terprovokasi oleh pihak lain.