Sosialisasi 4 Pilar Senator Papua Barat Fokus Pembinaan Penerus Bangsa

Anggota DPD RI dari Daerah Pemilihan Papua Barat, Sanusi Rahaningmas menegaskan generasi muda jangan sampai lupa dengan yang nama Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.


Kerena, ungkap politisi senior Papua Barat ini pemuda sebagai generasi muda harus melanjutkan perjuangan para pendahulu kita dengan kegiatan positif, bernilai dan bertujuan menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia.

” Kegiatan ini melibatkan komponen, pemuda, pelajar dan mahasiswa. Karena memang sangat difokuskan pada generasi penerus bangsa,” kata Sanusi Rahaningmas dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar di Vega Hotel, Minggu 17 April 2022 lalu. 

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lanjut MSR sapaan akrabnya, MPR tetap konsisten mempertahankan kegiatan seperti ini semata-mata untuk menjaga ideologi bangsa Indonesia. Karena Pancasila harus diamalkan dari waktu ke waktu.

Empat pilar ini dianalogikan sebagai empat tiang yang menyangga agar bangsa ini dapat berjalan sesuai dengan harapan Proklamator maupun pejuang bangsa ini yang gugur mendahului kita

Meski belum maksimal, kegiatan sosialisasi empat pilar yang ini diupayakan tetap menjangkau seluruh wilayah yang ada di provinsi Papua Barat.

“ Sosialisasi ini setiap tahun hanya di laksanakan sebanyak 5 kali, dengan dukungan anggaran negara yang pada akhirnya disesuaikan dengan tupoksi daripada DPD RI,” kata dia 

Usai setelah sosialisasi ini, Sanusi Rahaningmas mengharapkan setiap generasi muda dapat mengamalkan setiap nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari antar sesama manusia, kelompok anak bangsa yang berbeda suku.

Dengan sosialisasi ini kita dapat memaknai setiap tindak tanduk kita terhadap bangsa dan negara sehingga dapat terkontrol.

Karena ini merupakan suatu penghayatan terhadap setiap norma kehidupan dalam kehidupan antar sesama anak bangsa. Juga tetap menjaga tali silaturahmi.

”Sila pertama hingga kelima telah menggambarkan bagaimana kita sebagai warga negara meski berbeda tetapi tetap satu dalam melaksanakan aktivitas pergaulan sehari-hari. Saling menghargai dan menjaga martabat setiap anak bangsa, menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan serta kearifan lokal yang ada,” kata Sanusi.