Salah seorang Tokoh Masyarakat Suku Marind (Malind Anim) Hengky Ndiken tutup usia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Merauke. Sabtu (03/7).
Hengky Ndiken tutup usia dengan meninggalkan satu orang istri dan lima orang anak. Menurut keterangan salah satu saudaranya bernama Harry Ndiken bahwa tokoh masyarakat Marind kharismatik Blasteran Belanda itu tutup usia pada umur 59 Tahun sekitar pukul 03.00 WIT setelah di vonis gagal ginjal oleh tim medis RSUD Merauke.
Sebagaimana diketahui bahwa Hengky Ndiken merupakan mantan anggota DPRD Kabupaten Merauke selama 2 periode, yaitu terhitung sejak 2009 hingga 2019 dan terkenal kharismatik serta sangat tegas dan vokal dalam membela hak-hak masyarakat kecil terkhususnya masyarakat orang asli Papua.
Saat ini jenazah Hengky Ndiken sedang disemayamkan di rumah duka yang beralamat di Kompleks belakang RSUD Merauke, dan rencananya akan dilakukan pelepasan Jenazah dari rumah duka menuju pemakaman keluarga di daerah Buti pada minggu (4/7) sekitar pukul 13.00 WIT dengan melalui rute dari jalan Nowari, jalan raya Mandala, dan langsung menuju kuburan Buti.
Berdasarkan rapat keluarga yang dipimpin oleh Harry Ndiken bahwa para tamu yang datang pada esok diharapkan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang ketat, mengingat saat ini Covid-19 di Kabupaten Merauke sedang mengalami peningkatan.
