Alumni Al-Azhar Kairo, Ahmad Nausrau Tokoh Pemuda Penjaga Tolerasi Antar Umat Beragama

Tokoh muda muslim Papua, Ahmad Nausrau.
Tokoh muda muslim Papua, Ahmad Nausrau.

Ahmad Nausrau tokoh muda muslim Papua yang dikenal sebagai sosok ulama yang aktif berperan dalam menjaga kehidupan toleransi antar umat beragama di tanah Papua.


Sebagai pria yang lahir di Kaimana, Ahmad Nausrau memegang teguh istilah satu tungku tiga batu. Tradisi leluhur ini yang menunjukan nilai-nilai keberagaman yang selama ini ia tunjukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam kehidupan sehari-hari pesan-pesan moral sering ia lontarkan untuk menjaga keutuhan umat beragama yang di warisi dari generasi terdahulunya. Tak lupa ia selipkan dalam khotbahnya untuk menjaga kebhinekaan dan toleransi.

Dalam perhelatan pemilukada 2024 ini Ahmad Nausrau yang turut sebagai salah satu bagian  pesta demokrasi  ini berpesan hindari atau menyebarkan luaskan infomasi yang berbau SARA yang memicu perpecahahan.

“ Apalagi sebagai paslon, Kita punya tanggung jawab lebih besar untuk menjaga kebersamaan dimasa kampaye, sehingga isu-isu yang dapat merusak atau mengganggu jalannya pesta demokrasi, harus kita jaga bersama,” ujar Ahmad Nausrau, kepada simpatisannya.

Dalam debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau di akhir closing statmentnya, ia kembali menyerukan keberagaman antar lainnya.

Dengan mengutip Surat Al-Hujarat ayat 13 yang dalam ayat ini menegaskan tenatang keberagaman dan saling tolong menolong antar yang lainnya.

“ Dalam ayat ini Allah SWT menegaskan bahwa keberagamaan adalah merupakan sunatullah dan anjuran agar kita saling mengenal serta tolong-menolong satu dengan yang lainnya oleh karena itu kita tidak boleh saling mencemooh karena kemuliaan seorang terletak pada tingkat ketaqwaannya. Ayat ini juga berisi tentang pesan-pesan penting yang menjaga kerukunan dan tolenransi antar umat beragama,” ujarnya.

Ahmad Nausrau semasa kecilnya menimbah ilmu di SD YPK Kayu Merah 1990, sekolah milik Yayasan Pendidikan Kristen, kemudian melanjutkan ke Pesantren Al-Irsyad, Pasuruan Jawa Timur 1999-2000, MAN 2 Madiun 2000-2002, di tahun 2003 ia kelanjutkan ke jenjang SMA Henggi Wagom.

Tak lama di tahun 2003, Ahmad Nausrau yang fokus mengenyam ilmu agama ini melanjutkan studinya ke Makassar Diploma III Bahasa Arab dan Studi Islam Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar lulus di tahun 2004.

Di pantai iskandariyah, Mesir Ahmad Nausrau bersama rekan-rekan mahasiswa Universitas Azhar Al-Sharif di Kairo, Mesir.

Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, kutipan Hadist ini yang menjadi penyemangat Ahmad Nausrau untuk melanjutkan kuliah di universitas Azhar Al-Sharif di Kairo, universitas ini merupakan universitas tertua di Mesir yang memberikan gelar sarjana dan dikenal sebagai salah satu universitas paling bergengsi untuk pembelajaran Islam .

Di negeri piramida itu, Ketua Dewan Penasehat ICMI Papua Barat ini mengambil jurusan Syariah Islamiyah Al-Azhar dan berhasil lulus sebagai sarjana Strata I di tahun 2006.

Bagaikan haus ilmu, Ketua MUI Papua Barat ini melanjutkan studinya kembali di jenjang yang sama di tahun 2007 di Institusi Agama Islam Al-Aqidah, Jakarta, Fakultas Pendidikan Agama.

Usai menuntut ilmu, Ahmad Nausrau memutuskan kembali ke tanah kelahirannya, Kaimana yang di kenal sebagai Kota Senja mengabdikan dirinya sebagai guru PAI dari tahun 2010-2018.

Di sela-sela pengabdian sebagai pengajar, Ahmad Nausrau dikenal luas kiprahnya di lembaga yang mewadahi para ulama, Majelsi Ulama Indonesia (MUI).

Walaupun tergolong muda, Ahmad Nausrau yang lahir tahun 1982 di Kaimana, di usia 25 tahun ia menjadi Ketua MUI kabupaten termuda se Indonesia.

selain itu, Ia dinobatkan sebagai Ketua MUI pertama di Kabupaten Kaimana sejak dimekarkan dari kabupaten Fakfak di 2003. Di era kepemimpinannya bagunan megah ia dirikan yang menjadi kantor pertama MUI di Kaimana.

Sejak provinsi Papua Barat terbentuk, jebolan Pesantren Al-Irsyad, Pasuruan Jawa Timur ini kembali di amanahkan sebagai Ketua MUI Provinsi Papua Barat 2 Periode 2016-2026.

Ketika terpilih sebagai Ketua MUI Papua Barat tahun 2016 sejak itu ia berusia 34 tahun dan kembali menjadi Ketua MUI Provinsi termuda di Indonesia.

Di MUI Papua Barat, ia kembali membagun kantor MUI Papua Barat yang menjadi salah satu Kantor MUI Provinsi termegah di Indonesia. Kantor yang di resmikan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, didampingi Wakil Mentari Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi. Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju jilid II turut hadir.

Di usia muda banyak capaian yang sudah di torehkan, dalam perhelatan politik Ahmad Nausrau bukan tergolong sebagai pendatang baru.

Ahmad Nausrau terjun ke dunia politik menjadi kader partai besutan Prabowo Subianto, di partai Gerakan Indonesia Raya itulah  dia menempah dan menuntut ilmu politik. 

Di tahun 2019, pria usia 42 tahun ini pernah mencalonkan sebagai anggota legislatif di DPR RI dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Di tahun itu juga mantan Ketua MUI Kaimana ini di percayakan sebagai Ketua Tim Pemenagan Prabowo-Sandi di Papua Barat.

Tak putus asa, Walupun gagal melanggeng ke senayan, Alumni Magister Manajemen, STIE Ganesa Jakarta  ini yang berkomitmen mengabdikan dirinya untuk umat, di pemilukada 2024 dirinya turut serta bertarung untuk menjadi pemimpin di provinsi Papua Barat Daya.

Dengan berpasangan bersama mantan Bupati Asmat dua periode, Elisa Kambu, pasangan nomor urut 3 ini di usung oleh Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa maju sebagai  calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya.

Kedua pasangan yang di kenal religius ini fokus program pendidikan gratis, kesehatan gratis bagi rakyat, bangun teknologi informasi, terapkan nilai nilai sosial budaya, yang cakap dan kaya, menagemen  tenaga kerja dan peluang.

Dalam pemilukada 2024, Ahmad Nausrau menjadi satu-satunya calon Wakil Gubernur Papua Barat Daya termuda dari pada pasangan calon wakil gubernur lainnya.

Pilpres 2024, ia berhasil mengantarkan  Prabowo-Gibran di Papua Barat yang di percayakan sebagai ketua Tim Relawan Prabowo-Gibran Papua Barat.

Sosok yang di kenal sederhana ini terpaksa pensiun dini dari ASN Guru PAI SMA 1 Kaimana berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Ahmad Nausrau tidak memilil aset tanah, bagunan maupun kendaraan dengan total kekayaan Rp. 44 Juta dalam betuk kas.