Berawal Dari Mabuk dan Lakukan Pemalakan, Dua Sekolah di Merauke terlibat Tawuran

Potongan Gambar Tawuran di SMA Negeri 1 Merauke
Potongan Gambar Tawuran di SMA Negeri 1 Merauke

Terjadi tawuran antara dua sekolah di Kabupaten Merauke, tawuran kali ini terjadi antara puluhan siswa SMA Negeri 1 Merauke melawan puluhan siswa dari SMK St. Antonius Merauke. Rabu (22/9)


Kepala SPKT III, Ipda H. Umanahu kepada sejumlah wartawan mengatakan kronologisnya bermula pada saat hari rabu (22/9) pagi, Siswa SMK St. Antonius keluar dari sekolah untuk membeli air di salah satu kios, dan secara tidak sengaja bertemu dengan seorang siswa SMA 1 yang saat itu sedang dalam pengaruh minuman beralkohol.

Dalam pertemuan tersebut, seorang siswa SMA Negeri 1 yang sedang dalam pengaruh itu minuman beralkohol melakukan pemalakan kepada siswa SMK St. Antonius tersebut. Tidak cuma melakukan pemalakan, tindakan selanjutkan lebih brutal lagi, karena sejumlah siswa SMA Negeri 1 Merauke yang sedang dalam pengaruh minuman keras itu justru melakukan penganiayaan terhadap siswa SMK yang ditemuinya itu hingga berdarah.

Tak terima di palak dan di aniaya, anak STM tadi kemudian kembali ke sekolahnya dan mengadu ke kakak kelasnya terkait kejadian naas yang menimpanya. Usai mendengar cerita dari adik kelasnya, tidak menunggu lama, para siswa dari SMK St. Antonius secara beramai-ramai menyambangi SMA Negeri 1 Merauke untuk mempertanyakan alasan penganiayaan yang dilakukan terhadap temannya. 

Setibanya di SMA Negeri 1 Merauke, terjadilah tawuran antara siswa SMK St. Antonius tawuran melawan para siswa di SMA Negeri 1 Merauke, namun tawuran akhirnya terhenti karena dilerai oleh beberapa orang guru, yang dipimpin oleh pak guru yang bernama pak Timo.

Namun upaya itu kemudian tidak berhasil karena rupanya jumlah siswa dari SMK St. Antonius yang datang semakin banyak, dan total dalam satu hari terjadi 3 kali penyerangan oleh siswa St. Antonius kepada SMK Negeri 1 Merauke.

"Kehadiran siswa SMK St. Antonius di SMA 1 mungkin tidak disambut baik dengan anak-anak SMA 1 disana, maka terjadilah tawuran. Sempat sudah dilerai oleh pak Timo dan guru-guru yang ada di SMA 1 sana, namun tidak bisa karena mereka terlalu banyak akhirnya terjadilah tawuran dan berkelanjutan sampai 3 kali terjadi penyerangan anak-anak STM ke SMA 1 tadi." Ucap Ipda H. Umanahu kepada sejumlah wartawan di SPKT Merauke.

Dari tiga kali penyerangan itu, terjadi kerusakan pada sejumlah fasilitas pendidikan di SMA Negeri 1 Merauke, dan dua orang siswa menjadi korban luka-luka, kendati demikian menurut Ipda H. Umanahu bahwa saat ini permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak, baik sekolah maupun orang tua dari para siswa yang menjadi korban.

"Sempat kaca-kaca sekolah SMA 1 juga sempat gugur karena dilempari, lalu ada dua orang tadi juga korban luka di kepala. Tapi permasalahanya dari kedua belah pihak dan orang tua korban sudah sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan." Ucapnya.

Dan saat ini pihak polres Merauke telah memediasi dengan membuat surat pernyataan dari kedua bela pihak, yang inti dari surat pernyataan itu bahwa mereka akan berdamai dan berjanji untuk tidak akan mengulangi kejadian serupa di lain waktu. 

Dijelaskan jika kejadian tersebut kembali di ulangi maka nantinya akan langsung ditindak tegas oleh aparat, sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

 

Note: terdapat perubahan redaksi, bahwa siswa SMK Antonius bertemu dengan satu orang siswa SMA Negeri satu yang sedang dalam pengaruh miras, bukan dengan sekelompok siswa.