- GMKI: Pebisnis Gojek dan Grab, Bantulah Negara!
- Bekerjasama Dengan Universitas Musamus Merauke, BPK RI Gelar Kegiatan Goes To Campus
- Marinus Tandilolo Didaulat Sebagai Ketua IKAMI SULSEL Merauke
Baca Juga
Pari gergaji atau Sawfish merupakan salah satu kelompok ikan bertulang rawan (Elasmobranch) bersama dengan hiu. Pari gergaji memiliki ciri khas tubuh yang panjang, pipih dan memiliki gergaji panjang atau yang biasa disebut Rostrum.
Seperti Namanya, pari gergaji termasuk dalam keluarga pari. Meskipun begitu, masih banyak yang salah paham dan mengira bahwa pari gergaji merupakan hiu dikarenakan bentuk tubuhnya yang lebih mirip dengan ikan hiu. Namun sayangnya, ikan ini sudah terancam punah dikarenakan jumlah populasinya yang terus menurun secara global dan telah terdaftar dalam daftar merah IUCN.
Dari 5 jenis pari gergaji di seluruh dunia, 4 diantaranya terkonfirmasi ada di Indonesia. Ikan ini masih sering menjadi bycatch (tangkapan sampingan) nelayan tradisional di sekitar perairan laut Papua Selatan (Laut Arafura).
Hal ini mendapat perhatian dari Organisasi Sawfish Indonesia yang bergerak di bidang perlindungan dan pelestarian pari gergaji memberikan pelatihan kepada mahasiswa di Universitas Musamus Merauke.
Lewat Project leader Sawfish Indonesia, Yunita Wakhida menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan teknis kepada kalangan akademisi untuk turut serta dalam upaya perlindungan spesies yang sudah terancam punah.
“Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 minggu dan dimulai dari materi dasar berupa penjelasan terkait biologi dan morfologi pari gergaji hingga pelatihan identifikasi spesies dan pengambilan sampel jaringan.” Jelasnya.
Yunita Wakhida menambahkan bahwa demi menyelamatkan pari gergaji dari kepunahan, tentu saja dibutuhkan usaha dan bantuan dari berbagai pihak seperti nelayan, orang tua, mahasiswa, guru, pegawai pemerintah dan siapa saja bisa terlibat.
“Caranya dengan melaporkan penemuan terkait Informasi apapun mengenai pari gergaji sangat berharga mengingat jumlahnya yang semakin menurun dan belum banyaknya informasi dan penelitian yang dilakukan. Penemuan dapat anda laporkan kepada organisasi Sawfish Indonesia melalui media sosial mereka (Instagram: @sawfishindonesia; Facebook: Sawfish Indonesia; Twitter: @sawfishid) dan juga meningkatkan kesadaran masyarakat karena semakin banyak yang sadar dan mengerti tentang pari gergaji, akan semakin baik. Peningkatan kesadaran ini sangat penting untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.”
Perlu diketahui bersama bahwa sampai saat ini Yunita Wakhida telah mengumpulkan moncong (rostrum) sebanyak tiga dari empat spesies yang ada di Wilayah Papua Selatan.
- Dakwaan Syahrul Yasin Limpo, Hari Ini Dibacakan
- Otban Udara Wilayah X Merauke, Optimalisasikan Pelayanan Penerbangan di Papua Selatan
- Tiktokers Merauke Zelin Pratiwi dan Kekasihnya Dilaporkan Terkait dugaan Pencemaran Nama Baik