Merauke, 5 Juli 2025 – Yoseph Y. Yolmen, S.Pd., M.Si., anggota Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Provinsi Papua Selatan, memaparkan sejumlah agenda penting hasil pertemuan dengan Wakil Menteri Dalam Negeri. Dalam pertemuan tersebut, tiga poin strategis disepakati, mulai dari integrasi sistem pelaporan dana Otsus hingga rencana pembukaan program studi kedokteran di Universitas Musamus Merauke.
- Dengan Pesawat, Satgas Damai Cartenz Kirim Bantuan Bibit Babi ke Warga Yahukimo
- Dari Apel hingga Deklarasi Netralitas ASN: Langkah Mappi Menuju Pemilu 2024
- Dukungan Korporasi Terhadap Pengembangan Olahraga di Mappi
Baca Juga
Yolmen menyebut, integrasi tiga sistem utama yakni SI KD, SI BD, dan SI BPJ akan diluncurkan pada minggu ketiga atau keempat bulan Juli. Langkah ini diharapkan dapat menyederhanakan pelaporan dan penyaluran dana Otsus agar tidak lagi mengalami keterlambatan seperti tahun sebelumnya, di mana dana baru bisa ditransfer pada Juni.
Ia juga mengusulkan pembentukan tim IT khusus baik di tingkat provinsi maupun kabupaten, untuk membantu proses penyusunan syarat salur dana secara digital dan efisien. Tim ini, menurutnya, dapat berasal dari internal pemerintah daerah maupun pihak swasta yang diberi mandat resmi.
Poin penting lainnya yang ditekankan dalam pertemuan itu adalah pentingnya kolaborasi lintas wilayah di Tanah Papua. Yolmen mengusulkan agenda koordinasi lintas provinsi yang akan melibatkan enam Gubernur, enam pimpinan BP3OKP, anggota MRP, DPRP, serta 42 bupati dari seluruh Papua. Pertemuan akbar ini direncanakan berlangsung di Jayapura atau Sorong dan akan dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI.
Dalam bidang pendidikan, Yolmen secara tegas mendukung pendirian program studi kedokteran dan kesehatan masyarakat di Universitas Musamus. Usulan ini disampaikan langsung kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, serta mendapat dukungan dari Gubernur Papua Selatan. Selain program studi, pemerintah daerah juga akan menyiapkan rumah sakit pendidikan sebagai syarat utama pembentukan fakultas kedokteran.
Menurutnya, anak-anak Papua selama ini kesulitan mengakses pendidikan dokter dan harus belajar di luar daerah. Dengan adanya prodi kedokteran di Papua Selatan, Yolmen berharap regenerasi tenaga kesehatan bisa lebih merata dan menjawab tantangan program nasional seperti makan bergizi gratis.
Selain itu, ia menyoroti peran penting BP3OKP dalam fungsi sinkronisasi, pengawasan, dan koordinasi lintas sektor. Yolmen menegaskan bahwa BP3OKP dapat menahan penyaluran dana jika laporan dari daerah tidak disampaikan, namun pendekatan yang digunakan tetap mengutamakan solusi kolaboratif.
Dirinya juga meminta agar kepala OPD tidak sekadar menunggu anggaran, melainkan benar-benar mampu menerjemahkan visi-misi kepala daerah dan mengelola program secara efektif agar tidak terjadi SilPA. Evaluasi rutin per triwulan menjadi salah satu mekanisme penting yang terus diupayakan BP3OKP untuk memastikan efektivitas perencanaan dan pelaksanaan program.
“Papua Selatan harus dibangun bersama, dengan hati yang menyatu. Kita tidak boleh terjebak dalam sekat-sekat administratif. Ini saatnya kita bangun rumah tangga kita sendiri,” ujar Yolmen dalam pernyataan penutupnya.
- 794 Orang Resmi Terima SK CPNS Formasi Tahun 2024 Provinsi Papua Selatan
- Lewat CSR Pendidikan, PT GPA Bersama Unmus Jalankan Program Kampus Mengajar
- Sidang Kedua Pihak Keluarga Noya dan PT GPA Diberi Waktu 30 Hari Kedepan Untuk Lakukan Medasi