Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus melakukan operasi penangkapan terhadap terduga teroris. Dalam operasinya itu Densus menangkap tujuh terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) serta pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Jakarta, Tangerang hingga Kepulauan Riau.
- Kader Militan Demokrat, RHP Optimis DPP Akan Memilihnya Untuk Pimpin Papua
- Bawaslu Boven Digoel Temukan Dugaan Keterlibatan ASN Distrik Waropko Berpolitik
- Galang Zakat ASN Jateng Rp 2,5 Miliar, Ganjar Pranowo Terima Penghargaan Baznas
Baca Juga
Kabagbanops Densus 88 Kombes Aswin Siregar menyampaikan, operasi penangkapan ini dilakukan selama dua hari Selasa (15/3) hingga Rabu (16/3).
Aswin menjelaskan tiga tersangka diamankan pada hari pertama. Dua tersangka berinisial RS (25) dan HP (36) ditangkap di Tangerang. Sedangkan, satu tersangka berinisial MR (21) ditangkap di Palmerah, Jakarta Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, tersangka RS merupakan pendukung ISIS yang diduga akan melakukan kegiatan amaliyah atau penyerangan ke gedung DPR RI.
RS diduga juga kerap membagikan video kekerasan yang dilakukan oleh ISIS di platform media sosial pribadi miliknya.
Sementara, tersangka berinisial MR diduga merupakan pendukung Daulah Islamiyah ISIS. Ia bekerja sebagai editor video dan penerjemah di sebuah group yang bernama 'Annajiyah Media Centre'.
Grup tersebut memiliki tujuan menyebarkan propaganda dan memicu orang melakukan jihad amaliyah. MR pun kedapatan memiliki senjata yang diduga airsof berjenis AK47 dan Makarov.
Pada operasi hari kedua (16/3), Densus menangkap empat tersangka di kawasan Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Tersangka yang diamankan berinisial AR, MS, AS, dan DS.
Densus mengungkap tersangka AR dan MS tercatat dalam struktur kepengurusan JI Batam sebagai pembina di bawah Mujahid yang merupakan Qoid Korda Batam.
Penangkapan tujuh tersangka ini menjadi termasuk upaya penegakkan hukum secara masif dengan menangkap tersangka teroris dalam beberapa hari terakhir. Densus juga sebelumnya menangkap lima orang tersangka teroris di wilayah Banten. Salah satu yang diamankan merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) berinisial TO.
- Terpaksa Ditembak, Dokter Sunardi Membahayakan Jiwa Masyarakat Saat akan Ditangkap
- Antiklimaks Terorisme, Tembak Mati pun Biasa
- Anwar Abbas: Teror di Papua Sudah Benar-benar Mengganggu Ketentraman dan Kenyamanan Bangsa