Elisa Kambu Apresiasi kegiatan Festival Hadrah dan Al Barzaji

Ketua PC NU Kabupaten Sorong, Rofiul Amri  dan pengurus foto bersam Bupati Asmat, Elisa Kambu usai pembukaan festival  Hadrah dan Al Barzaji se Papua Barat Daya yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupatan Sorong (PC NU)
Ketua PC NU Kabupaten Sorong, Rofiul Amri dan pengurus foto bersam Bupati Asmat, Elisa Kambu usai pembukaan festival Hadrah dan Al Barzaji se Papua Barat Daya yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupatan Sorong (PC NU)

Hadiri pada kegitan Festival Hadrah dan Al Barzaji se Papua Barat Daya yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupatan Sorong (PC NU) Bupati Asmat, Elisa Kambu apresiasi kegiatan yang dilaksanakan di sekretariat PC NU, Aimas, Papua Barat Daya, Jumat 19 Mei 2023 kemarin


Menurut Elisa Kambu, ia mengucapkan terima kasih karena bisa berkesempakatan hadir di festival ini.

Pembukaan festival Hadrah dan Al Barzaji se Papua Barat Daya yang dilaksanakan oleh Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Kabupatan Sorong (PC NU)

“ Saya secara pribadi ucapkan selamat dan sukses kegiatan festival ini, Kata Elisa Kambu, Sabtu 20 Mei 2023

Tujuan pelaksanaan festival ini, Lanjut Elisa Kambu menilai sangat penting karena melihat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda saat ini.

“ Memang sangat penting melihat tantangan yang sedang dihadapi generasi muda ini,  waktu hidup mereka separuh di dunia maya,” kata Elisa Kambu

Menurutnya, PC NU Kabupaten Sorong cepat melakukan proteksi menyediakan waktu yang tepat untuk melaksanakan festival ini

Festival Hadrah dan Al Barzanji ini, Elisa Kambu menambahkan merupakan penggabungan antara perkembangan sekarang dengan niat anak muda sekarang yang terarah pada seni.

Apalagi ini kembali pada bagaimana membaca ayat-ayat suci Al Quran sebagai kekuatan utama memperkuat iman dalam rangka menangkal segala macam hal yang dapat merugikan diri sendiri, bangsa dan negara.

Ia mengharapkan agar festival ini bukan yang pertama dan terakhir, organisasi anak-anak muda maupun ibu-ibu harus tetap dihidupkan guna menghasilkan generasi muda berkualitas

Generasi berkualitas, Kata Elisa Kambu sudah tentu memiliki hati yang teguh berdasarkan ajaran nilai-nilai agama yang dianut oleh kita masing-masing.

Yang penting adalah melalui momentum ini menjadikannya manifestasi dari iman kita bahwa hanya melalui kegiatan ini kita dapat menghadapi tantangan kedepan

Menurutnya, bagi siapa saja  yang hidup di tanah Papua, siapa yang hidupnya baik sudah barang tentu menjaga hubungannya dengan sesama dengan baik pula.

Jika orang mengerti tentang agama dia akan mengetahui bahwa hal itu akan menyatukan satu dengan yang lain. Saling mendukung dan menopang secara bersama-sama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di Papua mengenal istilah Tiga tungku ini, yaitu pemerintah, adat dan agama tidak dapat dipisahkan.

Sementara itu menurut Ketu Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sorong, Rofiul Amri mengatakan Festival Hadrah dan Al Barzaji adalah tradisi warga nahyidin di seluruh tanah air.

Rofiul Amri melihat fenomena saat ini anak muda.  anak muda sekarang itu lebih cenderung ke arah-arah yanb milenial dnegan budaya budaya yang  dari luar, budaya barat, budaya K-Pop. 

“ Tetapi itu semua kita dari PC NU berusaha agar generasi milenial tidak melupakan tradisi yang di bawakan oleh para nahyidin yang terlebih terdahulu,” ujarnya

Karena Al barzanji dan Hadrah ini bagian dari tradisi keislaman yang terus harus dijaga. Jika tradisi  ini terhenti di

generasi tua maka nanti akan terputus tradisi ini begitu tradisi di generasi terputus maka generasi berikutnya dia tinggal membaca sejarah.

“ Kita berharap tidak akan seperti itu, makanya menjadi jembatan emas untuk membangun generasi-generasi di era ini untuk mengetahui apa yang menjadi kebiasaan dari keluarga besar NU,” kata dia

Sehingga hasilnya, lanjut Rofiul Amri berharap di seluruh distrik yang ada di kabupaten dan kota Sorong bisa terus membudaya kembali

Menurutnya, festival ini kegiatan rutin tapi awalnya sebatas kabupaten Sorong, tetapi kami melihat selama ini kabupaten Sorong yang di undang ke kota, di undang ke keluarga keluarga di kota, kabupaten lain untuk mengikuti proses-proses pemberian nama bayi mau sunatan dan pengantin

“ Kami menginisiasi bagaimana kalau di hari ulang tahun ini bukan hanya sekedar potong tumpeng tapi bisa menghadirkan nuasa keislaman alah nahyidin sehingga mereka kembali terbuka untuk belajar itu,” katanya

Rofiul Amri berpesan kepada generasi muda teruslah berjuang karena perjuangan itu panjang tetapi jangan lupa bahwa di balik itu ada tradisi-tradisi yang mengikuti sehingga untuk maju kedepan terus jaga iman dan taqwa sehingga tidak tergerus oleh zaman.