Isak Tangis Warnai Pelepasan Iptu Reji Danyon : Berbagai Macam Lika-Liku Kedinasan Pasti Menyisakan Cerita

Iptu Reji secara spontan meneteskan air mata bersama sang istri, di momen upacara pelepasan purna tugas dirinya di mako Batalyon D Pelopor, Jumat (29/10).


Upcara perpisahan itu juga menciptakan suasana haru bagi semua personil maupun ibu bhayangkari yang hadir di halaman batalyon D Pelopor.

Tradisi purna bakti terbilang pertama kali dilaksanakan di Brimob Merauke, di masa kepemimpinan Komandan Batalyon yang sekarang ini, yakni AKP Clief Gerald Philipus Duwith, SE,S.I.K.

Dalam kesempatan itu, Danyon mengatakan semua personil akan mengalami masa yang sama, hanya berbeda waktu dan tempat saja. Maka itu, tradisi yang sudah dihelat menunjukkan bahwa Brimob merupakan organisasi besar di tubuh Polri. 

Diharapkan semua personil bisa melaksanakan tugas di Kepolisian sampai tuntas (purna bhakti).

Danyon menyebut, seluruh personil, melaksanan kedinasan dan tugas dengan berbagai macam lika liku. “Penugasan itu menyisakan, cerita, kisah, dan kenangaan, yang akan kita ingat,” bebernya.

Untuk itu, katanya, masa bhkati tidak akan kembali, tetapi bisa menyusun sebuah history. Pada setiap purna bakti, ada janji dan realisasi. Meski masih merasa berat, namun Danyon dan seluruh jajarannya harus melepas Iptu Reji, yang sudah selesai tanggung jawabnya sebagai anggota Brimob Polri.

“Terimkasih atas bimbingan, petunjuk dan kebersamaan kita selama ini. Kami keluarga besar Batalyon D Pelopor berdoa agar senior, komandan, kakak dan orang tua kami (Iptu Reji) mendapat jalan terbaik,” kata Danyon sembari menghela nafas.

Di tempat yang sama, Iptu Reji menyampaikan apresiasi kepada Danyon dan seluruh personil yang telah mengupacarakan purna tugasnya. Ia pun berpesan kepada personil yang masih aktif, agar bisa melanjutkan perjuangan dan cita-cita yang diamanatkan oleh pimpinan Polri. 

Ia juga menyampaikan permohonan maaf, bila selama berdinas di tubuh satuan elit Polri itu, ada meninggalkan kesan yang dinilai kurang baik.

“Yang bagus dilanjutkan. Yang kurang, diperbaiki,” kata Iptu Reji dan mengajak semua personil untuk tetap mempertahankan satuan tersebut, sesuai dengan aturan yang ada.

Para personil yang masih aktif menyebut, selama bertugas, Iptu Reji dikenal dengan sosok yang baik dan berjiwa seorang bapak. Sebab, ia dekat dengan sesama anggota, baik senior maupun juniornya.

“Beliau cukup bagus dan bisa mengayomi,” kata seorang anggota.

Setelah upacara berlangsung, Danyon bersama seluruh personil menghantarkan Iptu Reji bersama istrinya, dari kandang kesatriaan Batalyon D Pelopor.