Kementerian Pertahanan (Kemhan) membeli 12 pesawat tempur Mirage 2000-5, bekas Angkatan Udara Qatar.
- Catat, Ini 11 Daerah yang Warganya Wajib Pakai MyPertamina untuk Beli BBM Bersubsidi
- Diskominfo Boven Digoel Gelar Sosialisasi dan Forum SDI Bagi OPD dan Kepala Distrik
- Pengamat Teknologi: Dokumen Elektronik, Selain Aman dan Efisien Juga Sah di Mata Hukum
Baca Juga
Adapun alasan Kemhan RI membeli pesawat karena Indonesia membutuhkan alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery (pengiriman) secara cepat.
"Untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU yang disebabkan oleh banyaknya pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakainya, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya delivery pesawat pesanan pengadaan baru," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (15/6).
Pembelian 12 unit Mirage 2000-5 beserta perangkat pendukungnya dari Qatar sesuai dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU yang diteken pada 31 Januari 2023.
Serta berdasarkan Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Nomor: R.387/D.8/PD.01.01 /05/2023 pada 17 Mei 2023 tentang Perubahan keempat Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM) Khusus Tahun 2020-2024 untuk Kementerian Pertahanan, dan Surat Menteri Keuangan Nomor: S.786/MK.08/2022 pada 20 September 2022 tentang PSP Tahun 2022 untuk (A) MRCA / Mirage 2000-5 (beserta dukungannya) sebesar 734,53 juta dolar AS atau sekitar Rp10,947 triliun dengan penyedianya perusahaan asal Republik Ceko, Excalibur International A.S.
Adapun material kontrak tersebut meliputi 12 MIRAGE 2000-5 Ex. Qatar Air Force (9 Single Seat And 3 Double Seat, 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service (3 Years), Training Pilot And Technician, Infrastructure, dan Weaponary.
Jadwal pengiriman pesawat itu 24 bulan setelah kontrak efektif. Nantinya, 12 pesawat akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
- Catat, Ini 11 Daerah yang Warganya Wajib Pakai MyPertamina untuk Beli BBM Bersubsidi
- Danrem Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko Resmikan PLTMH di Boven Digoel, Karya Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 516/CY
- Pertama di Asia Tenggara, Indonesia Bakal Produksi Baterai EV pada April 2024