Dalam sebuah wawancara, dr. Nevile Muskita, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam menyediakan layanan kesehatan yang merata di wilayahnya. Rabu (27/3)
- PT Bio Inti Agrindo Resmikan Klinik di Estate C dan Sukses Gelar Aksi Donor Darah
- SETETES DARAH SEJUTA HARAPAN
- Penyebab Keramaian Ditengah Pendemi Covid-19 Pada Bank BRI Unit Mandala Merauke
Baca Juga
Dari total 150 Puskesmas Pembantu (Pustu) yang tersebar di kabupaten tersebut, 49 di antaranya masih kekurangan tenaga medis.
Menurut dr. Nevile, upaya untuk mengisi kekosongan ini telah menjadi fokus utama bagi pihaknya. "Kami tengah berkomunikasi dengan Provinsi Papua Selatan untuk mencari solusi melalui program penugasan khusus," ungkapnya.
Keterbatasan dalam merekrut tenaga baru menjadi hambatan utama, terutama dengan adanya regulasi yang melarang perekrutan tenaga honor. Namun, dr. Nevile menegaskan bahwa kebutuhan akan tenaga medis di pedesaan tetap menjadi prioritas.
"Kami akan terus memberikan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas Keliling (Pusling) untuk kampung-kampung yang belum memiliki tenaga medis," tambahnya.
Dalam hal ini, standar pelayanan yang diinginkan adalah minimal satu bidan dan satu perawat di setiap Pustu. Upaya kolaborasi dengan Provinsi Papua Selatan telah dilakukan untuk mencari solusi yang lebih efektif.
"Kami berharap dapat menerapkan sistem kontrak untuk memberikan fleksibilitas kepada petugas dalam mengelola kontraknya sesuai kebutuhan," jelas dr. Nevile.
Dengan respons positif dari pihak Provinsi, harapan untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di Pustu semakin terbuka lebar. Langkah-langkah strategis sedang dipertimbangkan untuk mengatasi tantangan ini demi meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
- Miris, Dua Anak Papua Berobat Di Pos Satgas Perbatasan Papua Nugini Tanpa Peralatan Medis Memadai
- Kombucha Mabucha Hadir di Merauke: Inovasi Sehat dari Jayapura
- Puluhan Tahanan Polres Biak Numfor Jalani Vaksin Covid-19