Ketua Partai PKPI: Hasil Pleno Partai Demokrat Tidak Sejalan Dengan Pernyataan Gubernur

Ketua Partai PKPI Papua, Samses Wally saat di temui awak kedia
Ketua Partai PKPI Papua, Samses Wally saat di temui awak kedia

Hasil keputusan rapat pleno DPD Partai Demokrat Provinsi Papua di anggap tidak sejalan dengan pernyataan Gubernur Papua, Lukas Enembe.


Pernyataan itu disampaikan Gubernur Papua, Lukas Enembe saat pembukaan rapat terbatas bersama 9 partai koalisi, dirinya meminta hanya 1 nama calon dari partai Demokrat untuk diusulkan kepadanya.

Sekertaris Umum Partai Demokrat Papua, Boy Markus Dawir mengatakan hasil pleno partai telah mendapatkan 6 nama calon yang akan diusulkan kepada ketua DPD.

"Dari hasil pleno tadi ada 6 nama nantinya kami akan teruskan ke ketua DPD partai Demokrat Papua, untuk ketua DPD memilih dari 6 nama ini 1 orang," ujar BMD usai melakukan rapat pleno, Selasa (13/7) malam, di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura.

Lanjut BMD membeberkan 6 nama calon yang akan diusulkan dalam rapat pleno.

"Dari 6 nama 1. Ricky Ham Pagawak, 2. Yunus Wonda, 3. Usman G Wanimbo, 4. Tony Tesar, 5. Natalius Tabuni, 6. Yeremias Bisay," ungkapnya.

Hal itu mendapat respon berbeda dari Ketua Partai PKPI, Ramses Wally mengatakan partai Demokrat telah usulkan 6 calon kepada Gubernur.

"Hari ini saya liat dan baca di media online partai Demokrat telah mengusung 6 calon ini mereka menyerahkan kepada pak gubernur untuk menentukan 1 calon," bebernya.

Ramses Wally mengatakan masih menjadi pertanyaannya, apakah 5 calon yang tidak terpilih dapat menerima keputusan tersebut.

"Yang menjadi pertanyaan buat saya, dapatkah gubernur menentukan diantara 6 nama itu, 1 nama keluar. Sementara 1 nama yang akan Pak Gubernur tentukan, apakah 5 calon lain menerima atau tidak, karena semua adalah kader Demokrat," pungkasnya.

Ramses mengaku kuatir dengan 5 nama yang tidak terpilih sehingga yang lain bisa melakukan manuver ke DPP di pusat.

"Yang saya kuatir lagi, kalau 1 nama keluar yang 5 nama ini menerima atau tidak. Jangan-jangan yang lain bisa manuver ke pusat lagi," bebernya.

Foto bersama bersama Gubernur Papua, Lukas Enembe saat rapat terbatas bersama Koalisi Lukmen Jilid ll (Istimewa)

Sehingga menurutnya hal tersebut bisa bertentangan antara keputusan Gubernur Papua dan DPP Partai Demokrat.

"Akhirnya pusat bisa mengeluarkan 1 nama yang bertentangan dengan apa yang pak gubernur mau," ucapnya.

Ramses mengaku sangat menyayangkan kader-kader terbaik Partai Demokrat tidak bisa menterjemahkan keinginan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Dalam mekanisme rapat koalisi persyaratan untuk mengusulkan calon wakil gubernur Papua sendiri harus mendapatkan persetujuan dari DPP partai.